Bahkan dalam penyelidikan terinformasi bahwa nama aktor dari kasus tersebut sudah dikantongi namun pihak penyyidik masih enggan menyebutkan identitasnya..
Kasubdid I Tipikor Reskrim Khusus Polda Sulut, AKBP, William Simanjuntak SIK mengungkapkan, sesuai prosedur kasus tersebut sudah mendapatkan titik terang namun demi kepentingan penyelkidikan maka kasus tersebut belum dapat diurai secara menyeluruh.
"Nanti kita lihat yang pasti cepat atau lambat pasti akan kita umumkan," terang Simanjuntak.
Ia juga menegaskan bahwa timnya sedang memburu aktor utama kedua kasus mega korupsi tersebut.
"Kalau diumumkan sekarang, nanti aktornya kabur lagi ke luar negeri. Kita yang kerepotan," pungkasnya.
Seperti duketahui bersama bahwa kasus dugaan korupsi Youth Centre yang berbandrol Rp 9,9 Miliar teridentifikasi terjadi penyelewengan. Dicurigai penyelewengan itu karena tidak ada laporan pertanggungjawaban. Gedung yang akan dibuat untuk pementasan seni budaya dan olahraga, yang berdiri dilahan 16 persen. Namun setelah dilaklukan pengecekan ternyata gelanggang olahraga dan pementasan seni tidak ada, yang ada hanya dua lapangan bulutangkis dengan tembok tinggi dan tidak memiliki tribun penonton.
Selanmjutnya proyek pembangunan stadion kawangkoan, yang menelan biaya 15 miliar yang bersumber dari APBN 5 miliar dan sisanya ditanggung APBD tahun anggaran 2012, hingga kini hanya terealisasi 10 persen saja. Proses pembuatannya sering berubah-ubah yang disinyalir penyebabnya. Hal lain juga dikarenakan belum diselesaikannya pembuatan lapangan sintetis, tribun penonton, penanaman rumput dan stainless.(**/pk)