Surat kabar the Huffington Post melaporkan, Rabu (29/1), hubungan ini telah menyebabkan kemarahan besar di kalangan Yahudi ortodoks. Apalagi Netanyahu merupakan simbol Yahudi. "Jika Yair benar-benar melakukan hal itu berarti dia meludahi makam kakek dan nenek yang sudah membesarkannya," sebuah situs berita ultra ortodoks Kikar Shabbat menuliskan pendapat dari Ben Artzi tak lain nasionalis Yahudi sering mengkritik Netanyahu.
Kantor Netanyahu hingga kini menolak berkomentar hubungan itu. Netanyahu sendiri menegaskan itu hanya teman saja.
Meski minoritas namun ultra ortodoks dan Yahudi onservatif mampu mengawasi hukum pernikahan, perceraian, dan kematian. Ini artinya Yair tidak mungkin bisa menikahi kekasihnya di Israel.
Dalam beberapa tahun terakhir konflik internal Israel lebih kompleks. Orang Yahudi ortodoks dan ultra nasionalis menghadapi penduduk sekuler yang sangat terbuka dengan pelbagai gejala sosial salah satunya fenomena gay, lesbian, biseksual, dan transgender (LGBT). Bentrokan budaya ini telah begitu ekstrem sementara banyak Yahudi taat berusaha memisahkan jenis kelamin di ruang publik dan penolakan pada wajib militer. Ini menyebabkan banyak warga Israel mengatakan konflik dalam negara lebih parah dibandingkan masalah dengan Palestina.(mdk)