Iklan

February 11, 2014, 06:32 WIB
Last Updated 2014-02-11T14:32:40Z
Utama

Berebut Kursi Ketua Fraksi, PAN dan PKS Saling 'Hujat'

Jurnal,Manado-Rapat Pimpinan Komisi dan Pimpinan Fraksi yang digelar, Selasa (11/02), selain membacakan surat masuk Pengadilan Tinggi Tata Usaha juga menetapkan agenda kerja dewan yaitu Ranperda Perusahaan Penjamin Kredit, Ranperda Aset Daerah, perbaikan Perda mabuk, Ranperda KEK dan Ranperda BUMD. Dalam keputusan, Senin (17/02), akan dilaksanakan paripurna dalam rangka ranpeda Aset Daerah dan beberapa kegiatan lainnya usai pelaksanaan paripurna. Namun yang menarik dalam pembahasan kegiatan adalah Fraksi Persatuan Nasional (FPN) diwakili oleh dua pimpian dari kubu yang berbeda. Masing-masing Ketua Fraksi yang lama, Ayub Ali dan Sekretaris Fraksi yang baru, Anton Mamonto. Tak pelak lagi, saling serang, saling hujat dan saling sindirpun terjadi di ruang rapat. Mamonto dengan tegas menyatakan kehadiran dirinya atas perintah dari ketua fraksi yang baru, Djafar Alkatiri. “Beliau tidak sempat hadir karena ada urusan mendadak sehingga beliau harus ke Jakarta. Untuk itu selaku sekretaris, saya yang mewakilinya,” ujar Anton. Anton bersikukuh dirinya telah menjadi sekretaris fraksi berdasarkan surat masuk yang dibacakan dalam paripurna beberapa waktu lalu. Dan keputusan itu telah diambil berdasarkan hasil kesepakatan rapat fraksi bahwa roling pimpinan fraksi setiap tahunnya. Sementara itu, Ketua Fraksi lama Ayub Ali, menyatakan jika kehadiran Anton di ruang rapat kapasitas sebagai apa. “Kami mempertanyakan Anton kapasitasnya sebagai apa sehingga membawa nama pimpinan-pimpinan fraksi. Dan rapat yang dilaksanakan itu adalah illegal,” kecamnya. Selain itu juga, Anton dikatakan oleh Ayub telah mengundurkan diri dari fraksi pada waktu lalu, dan akhirnya kembali bergabung lagi tapi bukan dengan fraksi melainkan dengan partai. “Saudara Anton waktu itu menandatangani surat pernyataan di atas materai dengan menyatakan diri bergabung lagi dengan Partai Amana Nasional. Jadi bukan fraksi,” beber Ayub. Meski terjadi perdebatan yang a lot namun Ketua Dewan, meiva Salindeho Lintang menyatakan bahwa persoalan internal fraksi nanti dibicarakan secara internal dan diharapkan sebelum pelaksanaan paripurna, FPN sudah ada keputusan terkait kepengurusan fraksi. Sementra dalam rapat tersebut tidak di hadiri oleh pimpinan dewan yaitu, Jouddie Watung, Sus Sualang, Arthur Kotambunan.(man)