
![]() |
Walikota saat melakukan pertemuan dengan Kemetrian |
Jurnal,Manado-Walikota Manado,
DR. GS Vicky Lumentut, meminta waktu untuk dilakukan uji publik di lokasi
bencana. Menurut Lumentut, uji publik sangat penting dilakukan untuk mengetahui
validitas dan akurasi data BNPB. Selain itu, tujuan uji publik dilakukan agar
penyaluran bantuan benar-benar tepat sasaran, dan menjangkau seluruh korban
yang tertimpa musibah.
"Pemkot
Manado masih akan lakukan uji publik ke masyarakat. Ini untuk memperjelas
rencana penerimaaan bantuan bagi warga korban bencana, yang benar-benar
mengalami musibah alam itu," jelas Walikota, usai mengikuti pertemuan
dengan pihak kementerian terkait, seperti Kementerian Pekerjaan Umum (PU),
Kementerian Sosial, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Kesehatan, Kamis
(20/2), di Gedung Wisma ITC lantai 5 Jalan Abdul Muis Jakarta.
Lanjut Lumentut
menambahkan, dari kesepakatan bersama uji publik akan dilakukan selama 2 hari
yakni pada Jumat dan Sabtu depan. "Semua bentuk bantuan yang akan
disalurkan ke Kota Manado, didasarkan pada data valid yang disusun pemerintah
pusat. Jadi mari kita doakan, agar kerinduan maupun kebutuhan warga korban
bencana di Manado akan terwujud. Dan Kota Manado akan normal kembali,” pungkas
Lumentut.
Seperti
diketahui, data yang dimasukan Pemkot Manado kepada pemerintah pusat yakni
rumah hanyut mencapai 385 unit, rusak ringan 7.032 rumah, rusak sedang 1.756,
dan rusak berat 1.425, dengan total kerusakan rumah mencapai 10.213 unit, dari
total penduduk 78.930 jiwa serta 23.148 kepala keluarga.
Begitu juga
dengan rumah ibadah yang rusak yakni gereja 30 bangunan, masjid 27 bangunan dan
klenteng 5 bangunan. Semua data itu berdasarkan petunjuk pemerintah pusat
melalui Wakil Presiden Boediono, yang berkunjung ke Manado beberapa waktu lalu,
yakni dengan memakai sistem by name, by addres, by foto dan by koordinat.(tim)