
Jurnal,Manado-Sungguh memiriskan nasib jutaan rakyat sulut ternyata ada ditangan Ketua DPRD Sulut. Pasalnya, hingga saat ini Meiva Salindeho Lintang sepertinya menunda tandatangani revisi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2014.
Dengan perlakuan tersebut akhirnya Fraksi golkar jadi ‘buah cibiran’ karena tindakan ketua yang notabane rekan mereka di fraksi golkar.
Wakil Ketua DPD I PG Sulut, Ir Sherpa Manembu sangat mengecam tindakan yang dilakukan oleh kadernya.
"Golkar dipermalukan oleh sikap kadernya yang enggan menandatangani APBD cuma karena alasan surat pengantar saja yang sepele," katanya.
"Saya tidak mengerti mengapa ia tidak mau menandatangani revisi APBD. Maunya (Meiva, red) apa? Alasannya apa?" tanya Ketua Komisi III bidang Pembangunan DPRD Sulut.
Ia kembali menjelaskan bahwa revisi APBD yang harus ditandatangani oleh Meiva, lampirannya ada dalam buku tidur dan buku berdiri yang ada di meja sang ketua DPRD. “Kalau hanya minta surat pengantar yang ditujukan kepada Ketua DPRD Meiva Lintang yang terhormat, itu bukan alasan tepat untuk mengorbankan urusan pemerintahan dan masyarakat,” tegas dia.
Hingga belum ditandatanganinya surat tersebut sangat mempengaruhi kinerja pemerintah. Apalagi saat ini kegiatan pemerintahan dan pelayanan publik yang harus menggunakan anggaran tahun 2014 sementara berjalan. Di antaranya adalah pembayaran ganti rugi lahan tol Manado-Bitung, penanggulan bencana alam dan kegiatan lainnya.
Beberapa waktu lalu, saat sejumlah wartawan menanyakan perihal surat tersebut, Sekretaris DPRD, Drs John Palandung menyatakan bahwa data perbaikan APBD sudah lama diserahkan ke pimpinan DPRD. “Sudah diserahkan Pemprop. Dan sudah kami taruh di meja ketua DPRD sejak diserahkan pertengahan Januari lalu,” jawab Palandung singkat.
Bahkan kata mantan Sekda Sitaro itu, sudah dua wakil ketua DPRD yang menandatangani revisi APBD 2014. “Sudah ditandatangani oleh pak Arthur dan ibu Sus (Ny Sus Sualang-Pangemanan),” ungkap dia lagi. Dengan demikian, tinggal Meiva dan Joudi Watung yang belum menandatanganinya.
Sementara itu, Meiva Salindeho Lintang saat dikonfirmasi terkait pemberitaan ini mengatakan jika ia belum mau menandatangani surat tersebut dengan alasan tidak lengkap.
“Surat itu tidak ada surat pengantar sebagai lampirannya,” ujarnya.(man)