
![]() |
Komisi D saat melakukan hearing |
Jurnal,Manado-Panasnya perselisihan
anrtara Kepala Sekolah dan Guru pengajar di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 25
Tuminting, hingga akhirnya DPRD Kota Manado harus memanggil tenaga pendidik dan
Diknas untuk mendengarkan persoalan langsung skalian memediasi agar persoalan
tersebut tidak berdampak pada proses belajar mengajar anak didik.
Dalam hearing Amir Liputo
mempertanyakan kepada sejummlah guru yang menuntut agar Kepala Sekolah
digantikan.Kenapa sembilan guru menuntut agar
Kerpsek kalian diganti?” tanya Liputo.
![]() |
Guru-guru SDN 25 saat di hearing |
Selain itu juga Ia menyayangkan
lembaga pendidik justru terjadi persoalan merusak citra sekolah itu sendiri.
Senada disampaikan oleh Fadillah
Polontalo bahwa tindakan para guru mencerminkan ketidak arifan mereka dan
menjadikan contoh yang tidak baik bagi murid-murid di sekolah.
“Seharusnya persoalan begini dapat
diselesaikan dulu lewat komite. Dan seharusnya persoalan ini jangan sampai di
bawa di lembaga ini karena hanya akan memermalukan pihak sekolah sendiri.
![]() |
Komisi D dan para guru di ruang paripurna |
Tuduhan sembilan guru yang
menyatakan bahwa Kepsek terlalu arogansi dan bertindak semena-mena kepada
mereka diungkapkan semua lewat ghearing.
“kami diperlakukan seperti bukan
guru. Contohnya, ketika saya terlambat datang kepsek menegur saya dengan cara
menriaki saya sehingga semua guru dan murid mendengarkan hal tersebut,” ujar
Avan Polinggo salah satu tenaga pengajar.
Senada disampaikan oleh Guru lestari
bahwa pernah Ia dipermalukan hanya karena model rambut.
![]() |
Suasana hearing |
“Saya dikatai model rambut saya
tidak pantas untuk ukuran guru,” ungkapnya.
Sementara itu Kepala Sekolah dengan
tegas memberikan alasan kenapa dia memarahi guru yang terlambat semata-mata
hanya disiplin sekolah.
“Kita sebagai guru merupakan contoh
bagi murid. Nah, gimana kalau kita sendiri tidak disiplin. Bagaimana kita akan
mengajarkan disiplin kepada murid. Apalagi guru yang bersangkutan sudah
beberapa kali diingatkan karena sering terlambat,” tegas Kepsek. Pun dengan
gaya rambut katanya hanya sekedar canda sesama guru tidak ada maksud lain.
Setelah unek-unek mereka terungkap
akhirnya, dewan berhasil menyelesaikan persoalan mereka dengan tidak lagi ada
perselisihan sehingga proses belajar mengajar berjalan seperti biasanya.
Dalam rapat hadir juga Tonny Rawung,
Hi M Suratinojo.(luq)