
![]() |
Dekot terima kunjungan Dekab Biak |
Merupakan kebanggan bagi DPRD
Kota Manado karena menjadi percontohan bagi DPRD yang lain. Terbukti, Selasa (20/05), DPRD Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua,
melakukan kunjungan kerja (Kunker) di DPRD Kota Manado.
Kunker dipimpin langsung oleh Ketua Komisi Bpk. Drs. Yusuf Brabar, SE,MM.
Dijelaskan olehnya bahwa kunjungan Komisi III bertujuan untuk Studi Komparasi terkait Regulasi Pengembangan Objek Wisata di Kota Manado.
"Kami sangat senang atas kunjungan saudara-saudara kita dari Dekab Biak. Dan merupakan suatu kehormatan bagi DPRD Kota Manado bisa bertatap muka dalam ruangan paripurna yang masih sedikit amburadul karena pasca banjir," terang Arudji Radjab.
Ia juga
menjelaskan tentang bagaimana Kota Manado yang mempunyai ikon sebagai Kota
Model Ekowisata
dan Kota yang menyenangkan serta bagaimana DPRD dalam
mendampingi Pemerintah Kota Manado dalam menjalankan roda pemerintahan.
![]() |
saat mengadakan pertemuan |
Selain itu
juga Radjab memaparkan tentang beberapa objek wisata yang ada di Manado
terutama Pulau Bunaken yang memiliki potensi pariwisata yang spesifik, seperti
potensi biologis daratan yang kaya dengan berbagai jenis flora dan fauna
spesifik, habitat mangrove dan padang lamun, habitat pantai pasir dengan pantai
pasir putihnya, habitat terumbu karang yang dihuni lebih dari 2.000 jenis ikan
seperti ikan napoleon dan jenis ikan purba yakni ikan raja laut (coellacanth),
dan habitat laut dalam.
Total
keseluruhan objek wisata yang ada di Manado berjumlah 40. Itu semua sudah
terdiri dari Veldbox (25), Bungker (6), Goa Jepang (7), Menara Alam (1) serta
Bak Air (1).
![]() |
Penukaran fandel |
“Semuanya
dalam pengelolaan Pemkot Manado dimana itu tersebar di 9 kecamatan yang ada di
kota ini. Objek wisata yang terbanyak adalah Veldbox karena tersebar hampir
disemua kecamatan yang ada di Manado,” jelasnya.
Selain sisa
peninggalan jaman Jepang dan Belanda, Manado juga memiliki beberapa objek
wisata lainnya yang mampu menarik wisatawan.
Adapun obyek wisata religi antara
lain, Oude Kerk atau gereja tua GMIM Sentrum Manado dan Klenteng Ban Hing Kong.
Sedangkan objek wisata budaya dan sejarah seperti, Batu Sumanti, Batu Bantik,
Batu Buaya, Batu Kuangang, Veld Boog Belanda, Monumen Tentara Sekutu, Waruga
Dotulolong Lasut serta Kuburan Belanda.
Meski
demikian, Tampi tidak menampik jika dalam pengelolaan objek-objek wisata
pemerintah dalam hal ini
dinas pariwisata masih ada kendala-kendala.
![]() |
Foto bersama usai melakukan pertemuan |
"Pengelolaan
juga tidak berjalan mulus.
Masih ada kendala-kendala di lapangan terutama
masalah biaya perawatan," terangnya.
Rombongan disambut oleh Ibu Fadhilah Polontalo,
Arudji Radjab, Iqbal Anhsari, Victor Polii, Mohamad A Suratinojo, Sekwan Bpk.
Drs. Denny L. Mandagi, Msi.(luq)