Iklan

May 20, 2014, 03:39 WIB
Last Updated 2021-01-21T11:51:27Z
Lipsus

Dekab Biak Kunjungi Dekot Manado


Dekot terima kunjungan Dekab Biak
Merupakan kebanggan bagi DPRD Kota Manado karena menjadi percontohan bagi DPRD yang lain. Terbukti,  Selasa (20/05),  DPRD Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua, melakukan kunjungan kerja (Kunker) di DPRD Kota Manado.
 
Kunker  dipimpin langsung oleh Ketua Komisi Bpk. Drs. Yusuf Brabar, SE,MM.
Dijelaskan olehnya bahwa kunjungan Komisi III bertujuan  untuk Studi Komparasi terkait Regulasi Pengembangan Objek Wisata di Kota Manado.
"Kami sangat senang atas kunjungan saudara-saudara kita dari Dekab Biak. Dan merupakan suatu kehormatan bagi DPRD Kota Manado bisa bertatap muka dalam ruangan paripurna yang masih sedikit amburadul karena pasca banjir," terang Arudji Radjab.
Ia juga menjelaskan tentang bagaimana Kota Manado yang mempunyai ikon sebagai Kota Model Ekowisata
saat mengadakan pertemuan
dan Kota yang menyenangkan serta bagaimana DPRD dalam mendampingi Pemerintah Kota Manado dalam menjalankan roda pemerintahan.

Selain itu juga Radjab memaparkan tentang beberapa objek wisata yang ada di Manado terutama Pulau Bunaken yang memiliki potensi pariwisata yang spesifik, seperti potensi biologis daratan yang kaya dengan berbagai jenis flora dan fauna spesifik, habitat mangrove dan padang lamun, habitat pantai pasir dengan pantai pasir putihnya, habitat terumbu karang yang dihuni lebih dari 2.000 jenis ikan seperti ikan napoleon dan jenis ikan purba yakni ikan raja laut (coellacanth), dan habitat laut dalam.
Total keseluruhan objek wisata yang ada di Manado berjumlah 40. Itu semua sudah terdiri dari Veldbox (25), Bungker (6), Goa Jepang (7), Menara Alam (1) serta Bak Air (1).
Penukaran fandel
“Semuanya dalam pengelolaan Pemkot Manado dimana itu tersebar di 9 kecamatan yang ada di kota ini. Objek wisata yang terbanyak adalah Veldbox karena tersebar hampir disemua kecamatan yang ada di Manado,” jelasnya.
Selain sisa peninggalan jaman Jepang dan Belanda, Manado juga memiliki beberapa objek wisata lainnya yang mampu menarik wisatawan. 

Adapun obyek wisata religi antara lain, Oude Kerk atau gereja tua GMIM Sentrum Manado dan Klenteng Ban Hing Kong. Sedangkan objek wisata budaya dan sejarah seperti, Batu Sumanti, Batu Bantik, Batu Buaya, Batu Kuangang, Veld Boog Belanda, Monumen Tentara Sekutu, Waruga Dotulolong Lasut serta Kuburan Belanda.
Meski demikian, Tampi tidak menampik jika dalam pengelolaan objek-objek wisata pemerintah dalam hal ini
Foto bersama usai melakukan pertemuan
dinas pariwisata masih ada kendala-kendala.
"Pengelolaan juga tidak berjalan mulus. 

Masih ada kendala-kendala di lapangan terutama masalah biaya perawatan," terangnya.

Rombongan disambut oleh Ibu Fadhilah Polontalo, Arudji Radjab, Iqbal Anhsari, Victor Polii, Mohamad A Suratinojo, Sekwan Bpk. Drs. Denny L. Mandagi, Msi.(luq)