
![]() |
Wawali saat bertatap muka dengan warga Tikala Baru |
Bertempat di halaman kantor kelurahan, wawali mengucapkan
terimakasih kepada warga karena telah bersedia hadir dan bersama-sama untuk
membicarakan persoalan yang sedang terjadi.
Dalam aspirasi warga terdapat tiga poin penting yang
disampaikan. Masalah lokasi pembuangan sampah yang sudah 25 tahun namun
sekarang sudah tidak diizinkan lagi. Masalah pembagian bantuan bencana dan
pendataan yang tidak merata. Begitu juga dengan pendataan pembagian dana sewa
rumah yang dilakukan oleh oknum pala yang dinilai tidak transparan terhadap
warga sehingga warga yang seharusnya mendapatkan bantuan namun tidak terdata.
Untuk itu warga meminta agar kepala lingkungan diganti.
Dijelaskan Wawali bahwa terkait dengan persoalan lokasi
pembuangan sampah yang lama sudah tidak diizinkan lagi dan telah ditentukan
lokasi yang baru dekat dengan tempat sampah lama.
“Kami bersama warga telah sepakat untuk lokasi tempat sampah
yang baru, dan sudah tidak ada masalah lagi,” ternagnya.
Untuk poin yang ke dua jelas Wawali, bantuan bencana untuk
uang sewa rumah merupakan bantuan dari pusat yang verifikasi dan validasinya
dilakukan oleh pusat lewat kepala lingkungan dan lurah.
” Bagi yang belum dapat bantuan dan belum terdata mari
masukan data, sambil distribusi penerima dana bantuan sejumlah 1551 yang terdata untuk kota Manado harus
didistribusikan sesuai waktunya agar tidak menjadi laporan karena tidak sesuai
waktu mengingat untuk 1551 penerima bantuan sudah ada surat keputusannya (SK).
Berdasarkan petunjuk dari pak Walikota manado
untuk warga yang belum memasukan data susulan harap dimasukan ke
pemerintah kota untuk diverifikasi dan
validasi lagi, warga langsung datang ke kelurahan, dan nantinya data itu akan
dirujuk ke BPBD dan juga pemerintah pak Walikota dan saya , supaya menjadi
pegangan untuk ke pusat. Nantinya langkah-langkah sesudah verifikasi dan
validasi data tersebut,apakah akan mengambil dana dari pusat atau APBD untuk
pemerataan pembagian dana bantuan,” jelasnya.
Sementara aspirasi dari warga untuk mengganti perangkat desa
harus berdasar kepada data yang lengkap dan fakta jelas,sehingga kajian-kajian
bukan karena like dan dislike.
“Hari ini komunikasi secara langsung sudah ada fakta dan
data untuk kami kaji mudah-mudahanan ini merupakan langkah baik apabila kajian
tersebut bisa diperbaharui dan diperbaiki oleh aparat pemerintah saya harapkan
itu semua bisa terjadi. Orang salah bukan dihukum mati,tapi orang salah
diberikan pembelajaran,”terang Wawali.
Dikesempatan itu juga terkait pemukulan Lurah Tikala baru
oleh warga, Wawali juga menjadi penengah terhadap masalah itu. Diwakilkan oleh istri pelaku meminta maaf
kepada lurah yang menjadi korban pemukulan.(man)