Iklan

June 12, 2014, 09:12 WIB
Last Updated 2014-06-12T16:12:51Z
Nasional

BIN siap bantu Bawaslu usut Kampanye Hitam

Kepala Badan Intelejen Negara Marciano Norman
Jurnal,Jakarta - Badan Intelijen Negara (BIN) menyatakan siap membantu Bawaslu untuk mengusut pelaku kampanye hitam melalui tabloid Obor Rakyat. Tabloid bernama Obor Rakyat memberitakan tentang capres Jokowi dan PDIP terkait hal-hal yang bernuansa Sara.

"Kita bisa, akan segera bantu," ujar Kepala BIN Marciano di Kawasan Universitas Pertahanan, Sentul, Bogor, Kamis (12/6).

Menurut Marciano, saat ini pihaknya belum mendapat informasi siapa pelaku terkait kasus tersebut. Untuk itu, pihaknya akan mendalami lebih jauh. "Sedang pendalaman," tuturnya.

Saat ditanya, apakah ada indikasi keterlibatan media massa lainnya, Marciano enggan menyimpulkan lebih dulu. Pihaknya akan mendalami dulu, sesuai permintaan Bawaslu. "Saya belum bisa menyimpulkan itu," pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, tabloid yang berisi pemberitaan calon presiden Joko Widodo ( Jokowi ) sebagai "Capres Boneka" akhir-akhir ini banyak beredar di sejumlah masjid di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur. Salah satunya seperti di masjid Nurul Iman di Kelurahan Lawangan Daja, Kecamatan Pademawu, Pamekasan.

Ketua Takmir Masjid Nurul Iman, Sukma Umbara Tirta Firdaus mengaku tak mengetahui siapa yang menaruh tabloid tentang Jokowi itu di masjidnya. "Tabloid itu mungkin ditaruh di malam hari, sebab tadi pagi sudah banyak jamaah yang membacanya," kata Sukma, Senin (26/5).

Tabloid bernama Obor Rakyat yang memberitakan tentang capres Jokowi dan PDIP terkait hal-hal yang bernuansa Sara. Antara lain "Jokowi Capres Boneka", "184 Caleg Non-Muslim PDI-P untuk kursi DPR RI", "Capres Boneka Suka Ingkar Janji" dan "Disandera Cukong dan Misionaris".

Ada juga berita yang berjudul "Dari Solo sampai Jakarta De Islamisasi ala Jokowi", serta berita tentang "Cukong-cukong di Belakang Jokowi". Semua jenis berita yang disajikan tabloid Obor Rakyat merupakan sisi negatif capres Jokowi .

"Dari ulasan berita ini, tidak ada yang memberitakan sisi positifnya," imbuh Sukma.(mdk)