
Jurnal,Manado – Dikatakan Kapten infantri Jackson Kakahis,
dalam acara dialog publik tentang empat pilar kebangsaan bahwa perihal perlunya
menghidupkan kembali pemahaman Ke-Indonesiaan yang bersandar pada Empat Pilar
Kebangsaan.
Penerapatan empat pilar
kebangsaan, pengetahuan tentang wawasan nasionalisme sudah mulai mengalami
pergeseran. Inilah yang menjadi salah satu kendala. Terbukti dengan keamanan
yang sudah mulai bergeser, sehingga kini masyarakat hidup dalam kondisi tidak
aman.
“Kami menilai sumber kejahatan di
Manado saat ini berawal dari minuman keras. Padahal Manado adalah Kota yang
aman dan menyenangkan,” ujarnya.
Sementara, Kompol Sugiyanto menjelaskan
tentang kinerja dan tugas Kepolisian dalam bingkai NKRI. Lanjut Sugiyanto
menghimbau agar masyarakat terus memberikan dukungan dan bekerja sama dengan
pihak Kepolisian.
”Polisi adalah penjaga kamtimbas,
ini juga harus dibantu dengan masyarakat. Sehingga demikian, kerja sama antara
polisi dan masyarakat sangat kami butuhkan. Untuk diketahui, kenakalan remaja
seperti tindakan Panah Wayer di Manado sudah mencapai 40 kasus yang ditangani
Polres Manado. inilah yang harus kita antisipasi secara tegas, agar tidak
terus-menerus merembet dan menjadi konflik lebih besar lagi,” terang Sugiyanto
yang saat mewakili Kapolres Manado.
Dilain kesempatan, Mahyudin Damis
lebih menegaskan masalah moral, tunas bangsa yang nantinya menciptakan suasana
di Kota ber-objek wisata bunaken ini.
”Jika Manado tidak aman, maka
ancamannya adalah para investor bakal angkat kaki dari Kota Manado. Saya
melihat terjadinya ‘’pembunuhan’’ dan kenakalan remaja di kota Manado ini
merupakan wujud dari mulai bergesernya moral anak bangsa. Memang, ada faktor
yang mempengaruhi yang menjadi pemicu bagi tindakan kekerasan ditengah
masyarakat. Saran saya, penegakan supremasi hukum harus ditegakkan, keteladanan
ditengah masyarakat perlu dibangkitkan. Iya, memang terjadinya degradasi moral
menjadi faktor dominan atas munculnya tindakan kekerasan ditengah masyarakat di
Kota Manado ini,” terang Damis Akademisi Universitas Sam Ratulangi Manado.
Usai kegiatan, pengurus Dewan
Mahasiswa (Demah) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Manado, melalui
Ketua Panitia kegiatan Sumarlin Bahtiar mengucapkan terima kasih pada para
Narasumber yang hadir dalam Dialog tersebut.
”Kami mengucapkan banyak terima
kasih atas kehadiran Narasumber, baik dari Polres Manado, Dosen Unsrat, dan
Dandim 1309 Manado. Begitu juga pada semua peserta yang hadir, kegiatan yang
kami selenggarakan ini berjalan sukses karena kerja sama kita semua. Semoga
manfaatnya dapat kita rasakan,” tuturnya.(Amas)