Iklan

August 26, 2014, 05:25 WIB
Last Updated 2014-08-26T12:44:33Z
Utama

Miras Picu Tingkat Kriminalitas



Jurnal,Manado – Dikatakan Kapten infantri Jackson Kakahis, dalam acara dialog publik tentang empat pilar kebangsaan bahwa perihal perlunya menghidupkan kembali pemahaman Ke-Indonesiaan yang bersandar pada Empat Pilar Kebangsaan.

Penerapatan empat pilar kebangsaan, pengetahuan tentang wawasan nasionalisme sudah mulai mengalami pergeseran. Inilah yang menjadi salah satu kendala. Terbukti dengan keamanan yang sudah mulai bergeser, sehingga kini masyarakat hidup dalam kondisi tidak aman. 

“Kami menilai sumber kejahatan di Manado saat ini berawal dari minuman keras. Padahal Manado adalah Kota yang aman dan menyenangkan,” ujarnya.
Sementara, Kompol Sugiyanto menjelaskan tentang kinerja dan tugas Kepolisian dalam bingkai NKRI. Lanjut Sugiyanto menghimbau agar masyarakat terus memberikan dukungan dan bekerja sama dengan pihak Kepolisian.

”Polisi adalah penjaga kamtimbas, ini juga harus dibantu dengan masyarakat. Sehingga demikian, kerja sama antara polisi dan masyarakat sangat kami butuhkan. Untuk diketahui, kenakalan remaja seperti tindakan Panah Wayer di Manado sudah mencapai 40 kasus yang ditangani Polres Manado. inilah yang harus kita antisipasi secara tegas, agar tidak terus-menerus merembet dan menjadi konflik lebih besar lagi,” terang Sugiyanto yang saat mewakili Kapolres Manado.

Dilain kesempatan, Mahyudin Damis lebih menegaskan masalah moral, tunas bangsa yang nantinya menciptakan suasana di Kota ber-objek wisata bunaken ini.
”Jika Manado tidak aman, maka ancamannya adalah para investor bakal angkat kaki dari Kota Manado. Saya melihat terjadinya ‘’pembunuhan’’ dan kenakalan remaja di kota Manado ini merupakan wujud dari mulai bergesernya moral anak bangsa. Memang, ada faktor yang mempengaruhi yang menjadi pemicu bagi tindakan kekerasan ditengah masyarakat. Saran saya, penegakan supremasi hukum harus ditegakkan, keteladanan ditengah masyarakat perlu dibangkitkan. Iya, memang terjadinya degradasi moral menjadi faktor dominan atas munculnya tindakan kekerasan ditengah masyarakat di Kota Manado ini,” terang Damis Akademisi Universitas Sam Ratulangi Manado.

Usai kegiatan, pengurus Dewan Mahasiswa (Demah) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Manado, melalui Ketua Panitia kegiatan Sumarlin Bahtiar mengucapkan terima kasih pada para Narasumber yang hadir dalam Dialog tersebut.
”Kami mengucapkan banyak terima kasih atas kehadiran Narasumber, baik dari Polres Manado, Dosen Unsrat, dan Dandim 1309 Manado. Begitu juga pada semua peserta yang hadir, kegiatan yang kami selenggarakan ini berjalan sukses karena kerja sama kita semua. Semoga manfaatnya dapat kita rasakan,” tuturnya.(Amas)