Iklan

August 27, 2014, 03:54 WIB
Last Updated 2014-08-27T10:54:11Z
Olahraga

Pemain Dengan Nomor Punggung Aneh



Perkembangan dunia Sepakbola semakin pesat. Terbukti dsari nomor punggung hingga harga transfer pemain sampai muatan iklan pemain dapat mencerminkan bagimana besarnya perubahan tersebut.
Membicarakan sepakbola dari nilai jual pemain yang mencapai harga selangit, itu terlalu rumit buat dibahas. Tengoklah nomor punggung pemain, dari hal kecil itu, bisa tercermin bagaimana pesatnya pergerakan sepakbola.
Dahulu sepakbola punya pakem, nomor punggung 1, selalu identik dengan kiper. Nomor punggung 2,3,4,5 adalah nomor untuk pemain belakang. Lalu nomor 6,7,8,11 identik dengan pemain barisan tengah, dan untuk juru gedor, nomor 9 dan 10 menjadi ciri khas.
Saat ini, pakem di atas bisa dibilang kuno, meskipun masih ada yang memakainya. Perkembangan yang diperlihatkan di masa kini adalah seorang striker, bisa saja memakai nomor pecahan puluhan, bahkan mendekati angka 100. Tidak percaya, berikut contohnya:
Mario Balotelli
Siapa yang tak kenal pemain dengan gaya nyentrik ini. Posisinya sebagai striker, tapi nomor punggung yang dikenakannya bukan 9 atau 10, melainkan 45. Nomor ini dianggapnya sebagai nomor pembawa hoki.
Sebagai pesepakbola yang telah berpetualang di Italia dan Inggris, nomor itu selalu dipakainya sejak dia bermain untuk Inter Milan, Manchester City, AC Milan, hingga saat ini di klub anyarnya, Liverpool.
Sewaktu saya di Inter Milan, saya masih sangat muda, dan semua pemain muda mendapat pilihan memilih nomor punggung 36 hingga 50,” kata Balotelli, sebagaimana dilansir Daily Mail, Rabu (27/8).
“Saya pilih 45 karena empat ditambah lima akan menghasilkan angka Sembilan, angka tertinggi. Dan, saya mencetak empat gol di lima pertandingan. Jadi saya anggap 45 adalah angka keberuntungan saya,” tegasnya.
Ivan Zamorano (Inter Milan 1996-2001)
Masa kejayaan Ivan Zamorano mungkin dicapainya saat membela Real Madrid pada medio 1992-1996 dengan torehan 77 gol dari 137 penampilannya. Namun sisi keunikan dari pemain asal Cile itu terlihat kala dia hengkang ke Inter Milan.
Di Madrid, dia memakai nomor punggung 9, namun saat ke Inter, nomor itu sudah menjadi milik legenda Brasil, Ronaldo. Nomor untuk penyerang lainnya, 10, juga sudah dipakai oleh Roberto Baggio.
Alhasil, Zamorano memilih nomor punggung 18, dengan menambahkan lambang plus (+) di tengah kedua angkat tersebut, agar bisa tetap dibaca 9, hasil penambahan 1+8.
Ossie Ardiles (Tim nasional Argentina 1975-1982)
Pada Piala Dunia 1982 di Spanyol, Argentina memutuskan untuk mengatur ulang nomor skuad mereka. Untuk Ossie Ardiles, ini berarti kesempatan untuk menikmati sesuatu yang baru untuk memilih nomor. Meski berposisi sebagai gelandang, dia memilih nomor punggung 1, yang biasanya dipakai penjaga gawang.
Saat itu, semua skuad memang memakai nomor punggung baru, terkecuali nomor 10, yang tetap dipakai oleh sang legenda, Diego Armando Maradona.
David Beckham (Real Madrid 2003-2007)
Pasti Anda semua sepakat kalau angka tujuh adalah angka yang muncul di pikiran Anda bila Anda diminta menganalogikan David Beckham untuk nomor punggung. Namun, angka itu tak lagi melekat di punggungnya saat memperkuat Real Madrid.
Karena, nomor punggung tujuh saat itu telah dipakai oleh sang Pangeran Bernabeu, Raul Gonzales. Sempat ingin mengenakan nomor 77, namun bagi pihak klub, hal tersebut tidak pantas.
Hasilnya Beckham mendapat inspirasi dari bintang NBA di klub Chicago Bulls, Michael Jordan yang identik dengan nomor 23. Becks –sapaan Becham- pun memakai nomor 23 selama di Madrid
Trio AC Milan 2008 (Shevchenko, Ronaldinho, Flamini)
Nomor punggung dengan nominal besar, biasanya dipakai untuk pemain muda sebuah klub sepakbola yang belum masuk skuad utama. Namun apa yang terjadi di klub AC Milan pada 2008, bisa dijadikan pengecualian.
Pemain sekelas Andriy Shevchenko, Ronaldinho, dan Mathieu Flamini, adalah pemain dengan nomor punggung besar. Mereka mengenakan nomor besar karena seluruh nomor regular di skuad, sudah ada yang punya.
Hasilnya mereka memutuskan untuk mengenakan nomor punggung sesuai tahun kelahiran masing-masing, Shevchenko (76), Ronaldinho (80), dan Flamini (84).
Jorge Campos (Kiper Tim Nasional Meksiko 1991-2004)
Berbicara soal Campos, pasti satu hal yang diingat dunia adalah kostum dengan warna mencolok yang dipakainya saat membela Negeri Sombrero –sebutan tim nasional Meksiko-. Namun, pemilihan nomor punggung, juga sisi lain menarik dari kiper ini.
Terbalik dengan Ossie Ardilles, gelandang yang memakai nomor punggung 1, Campos adalah penjaga gawang yang memakai nomor punggung 9. Pria yang kini berusia 47 tahun itu juga pernah memakai nomor 19.
Ronaldo (AC Milan 2007-2008)
Setelah melewati karir yang luar biasa dengan membawa PSV, Barcelona,  Inter Milan dan Real Madrid, Ronaldo pindah ke AC Milan. Di sana dia mengenakan nomor punggung 99 di kostumnya.
Ini adalah nomor terbesar dalam sepakbola. Ronaldo mengaku memilih nomor ini karena nomor favoritnya 9, saat itu sudah dimiliki Filippo Inzaghi. Ronaldo juga bermain untuk Corinthians dengan nomor punggung 99 dalam satu pertandingan dalam rangka merayakan ulang tahun klub ke-99.
Bixente Lizarazu (Bayern Munich 1997-2006)
Pemain belakang dengan nomor punggung 69, mungkin hanya Lizarazu yang memakainya. Apa alasan pria berpaspor Prancis itu memilih nomor ini? Jawabannya karena postur tubuhnya. Dia memilih nomor punggung 69 untuk merepresentasikan tingginya yang hanya 1,69 meter. Selain itu angka 69 diambil dari tahun dia dilahirkan, 1969.
Hicham Zarouali (Aberdeen 2000)
Setelah pindah ke Aberdeen pada 2000, striker asal Maroko, Hicham Zerouali menjadi pemain pertama dan terakhir yang pernah memakai nomor 0 pada kostum tim dalam sejarah sepakbola Skotlandia.
Zerouali memilih nomor itu karena ia memiliki nama panggilan Zero, atau dalam bahasa Inggris berarti nol. Tapi hanya semusim dia memakai nomor nol, karena badan sepakbola yang menaungi Scottish Premiership dan Premier League melarang Zero dan tiap pemain memakai nomor nol.(***)