Iklan

August 27, 2014, 03:32 WIB
Last Updated 2014-08-27T10:32:21Z
Utama

Kenaikan Harga BBM Untung atau Buntung ?



Jurnal,Jakarta – Kenaikan harga menguntungkan rakyat atau hanya para pejabat?. Hal ini selalu menjadi tanda tanya warga. Apalagi dengan adanya rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM yang membuat resah. Kebijakan Pemerintah, kelangkaan hingga pembatasan BBM bersubsidi.
Dikatakan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Mirza Adityaswara, ada empat keuntungan yang bisa didapatkan negara jika harga BBM bisa disesuaikan.
Pertama, adalah membantu penurunan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Menurutnya, salah satu yang menyebabkan direvisinya APBN 2014 adalah karena pembengkakan yang terjadi pada subsidi BBM.
"Defisit yang besar kan butuh pembiayaan artinya pemerintah harus utang lebih besar, memang solusinya harus ada penyesuaian harga.” Rabu (27/08).
Kemudian yang kedua, jika harga BBM disesuaikan bisa menurunkan beban impor. Mirza menyebutkan, saat ini biaya yang diperlukan untuk impor BBM setiap minggu sekitar USD3,7 sampai USD4 miliar.
"BBM itu membebani impor karena konsumsi bbm meningkat maka impor meningkat. Impor BBM itu Tiap minggu USD3,7 miliar sampai USD4 miliar, itu besar dan itu kan menggunakan devisa, salah satu cara untuk menurunkan impor BBM memang harus ada penyesuaian harga BBM," jelas dia.
Hal berikutnya adalah penyesuaian harga BBM bisa menurunkan utang luar negeri. Mirza menilai, impor BBM saat ini membuat utang luar negeri jangka pendek untuk membiayai impor meningkat.
"Kalau konsumsi BBM turun, utang luar negeri juga turun," tambahnya.
Saat ini, lanjut dia, yang menikmati subsidi BBM adalah mereka yang memiliki kendaraan. Padahal manfaatnya bisa digunakan untuk pembangunan infrastruktur transportasi umum.
“Jadi tiga hal yang bisa terbantu adalah penurunan defisit APBN, penurunan impor dan penurunan utang luar negeri, keempat dana subsidi BBM bisa dialokasikan ke hal lain," tukas Mirza.(***)