Iklan

September 9, 2014, 05:17 WIB
Last Updated 2014-09-09T15:14:05Z
Manado

Antrian Panjang, Wawali Minta Maaf

Jurnal,Manado – Warga ‘ba klak’ terkait pelayanan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang terlalu lama dan tidak nyaman di Dinas Pendapatan Daerah (Dipenda). Hal itu diungkapkan wajib pajak saat bertatap muka dengan Wakil Walikota Manado, Harley Mangindaan, ketika melakukan pemantauan di Dipenda Manado.
“Lihat Pak Wawali, dari jam 9 pagi kita ada tunggu panggilan dari loket baru jam 2 siang dapa pangge. Tolong loket diperbanyak, kami juga banyak urusan  lain,” sembur warga Mapanget.
Tidak sampai situ, selain loket minim warga pun mendesak Pemkot Manado khususnya Dispenda Manado bisa perbaiki sistim yang ada saat ini. “Kami usul pembayaran pajak PBB bisa melalui Bank karena setiap kecamatan miliki Bank yang bisa langsung melayani kami membayar pajak. Bayangkan kalau pembayaran hanya di fokuskan di kantor Dispenda dengan jumlah wajib pajak yang ada di kota Manado. Kondisi seperti ini pasti yang akan terjadi, menunggu begitu lama dan membuang-buangwaktu saja,” timpal IRT Meita mengaku warga Bunaken Darat.  
Wawali sendiri mengakui saat peraturan baru terhitung sejak 1 Januari 2014 diseluruh Indonesia telah terjadi pengalihan Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB Pedesaan Perkotaan) dari tangan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) ke pemerintah daerah kabupaten/kota. Untuk itu Pemkot perlu penyesuaian. “Sekarang ini pemerintah sedang dalam tahap pemantapan dengan pihak Bank yang sehat sesuai saran KPP Pratama yakni Bank Daerah atau dengan Bank Sulut. Mudah-mudahan kerjasama tersebut bisa terealisasi dalam waktu dekat ini,” ungkap Wawali sembari memohon maaf akan kondisi yang terjadi saat ini.

Terkait dengan usulan warga untuk penambahan loket. “Dispenda juga saya minta untuk bisa memberikan pelayanan yang baik dan nyaman bagi warga wajib pajak. Disatu sisi niat baik warga Manado membayar pajak harus kita fasilitasi sebaik mungkin karena ini pun untuk dikembalikan ke warga Manado dalam bentuk pembangunan,” pungkasnya.(luq)