
Sarah White
adalah lulusan sarjana biologi sang terapis yang kini berusia 28 tahun.
Wanita
asal New York ini mengaku sudah menyembuhkan sekitar seribu pria yang kecanduan
pornografi online, dengan metodenya itu.
Dalam terapinya Sarah melakukan
konsultasi via webcam tanpa sehelai benang pun. Kliennya juga diperbolehkan
melakukan hal yang sama, kemudian mereka akan mulai bicara soal masalahnya dari
hati ke hati.
Gilanya lagi, klien diperbolehkan
masturbasi selama sesi konsultasi jika mereka menginginkannya. Tapi Sarah
membantah dia menawarkan jasa seks melainkan benar-benar punya tujuan
menyembuhkan kliennya dengan cara tersebut.
"Karena ada ketelanjangan,
maka terdapat perasaan intim,
keterbukaan dan kepercayaan antara terapis dan
klien. Banyak dari klienku mengatakan kalau mereka membuat perubahan besar
dalam hal apa yang ingin mereka katakan padaku ketimbang pada terapis pada
umumnya," kata Sarah.
"Banyak dari pria ini tidak
mau berbicara pada terapis lain soal berbagai macam isu karena mereka merasa
malu.
Tapi mereka merasa nyaman berbicara padaku karena kemauanku untuk bugil
adalah tanda bahwa aku memercayai mereka dan tidak akan menghakimi
mereka," kata Sarah.
Sarah mengatakan terapinya ini
melibatkan rangsangan seksual karena menurutnya memang begitulah kondisi pria.
Sarah mengatakan terapinya ini
melibatkan rangsangan seksual karena menurutnya memang begitulah kondisi pria.
Agar bisa berkonsultasi dengan
Sarah, calon kliennya harus mendaftar secara online di situs miliknya. Tarif
yang dipatok adalah USD 250 atau sekitar Rp 3 juta untuk satu jam konsultasi.
Setelah membayar, kliennya itu
akan dihubungi oleh pihak Sarah dalam waktu maksimal 48 jam untuk memilih waktu
konsultasi. Sarah menyediakan waktu pagi, siang, ataupun malam.
Metode Sarah untuk menyembuhkan
pasiennya memang anti mainstream. Pasiennya bisa curhat via webcam sambil
telanjang, bahkan Sarah pun berbicara tanpa sehelai benang pun.
"Seperti pijat dengan pijat,
psychoterapy menggunakan psikologi dan aromatherapy menggunakan aroma, Naked
Therapy ya telanjang untuk lebih intim, kuat, sehat dan bahagia," kilahnya
sepeti dikutip di Mother Nature Network, Senin (15/9/2014).
Beberapa ahli di bidangnya
menyuarakan suara sumbang. Menurut mereka, Naked Therapy sebetulnya tak lebih
dari 'soft-core internet porn'. Walaupun hal tersebut, langsung dibantah oleh
Sarah.
Sarah yang lulus sarjana biologi
ini tidak mendapat lisensi sebagai terapis karena metodenya itu dianggap tidak
etis. Tapi Sarah tetap bersikeras metodenya itu adalah terobosan dan sudah
berhasil diterapkan untuk mengobati kecanduan pornografi para kliennya.
"Pria melakukan sebagian
besar kejahatan serta kekerasan, sehat secara fisik namun tak secara mental,
dan mereka lebih cenderung untuk melakukan bunuh diri, depresi atau didiagnosis
sebagai sakit mental, namun perempuan empat kali lebih mungkin dibandingkan
pria untuk rela masuk terapi. Jika menawarkan pria sesuatu yang menarik untuk
membantu mendapatkan mereka ke terapi, saya senang melakukan bagian saya dalam
membantu memecahkan krisis ini," tandasnya.
(***)