Jurnal,Bogor - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan
bahwa pertemuannya dengan presiden terpilih Joko Widodo di Bali hanya
membicarakan tentang transisi pemerintahan. SBY menepis spekulasi sejumlah
pihak bahwa pertemuan itu membahas tentang politik dan deal-deal tertentu.
"Pertemuan itu resmi saya
sebagai kapasitas Presiden RI dan Joko Widodo sebagai presiden terpilih yang
Insya Allah menjadi presiden Indonesia ke-7. Konteksnya itu, bukan konteks
politik dan deal apa pun seperti dispekulasi sejumlah kalangan," kata SBY
dalam konferensi pers setelah bertemu Koalisi Merah Putih di Puri Cikeas,
Bogor, Selasa (2/9/2014).
SBY menjelaskan bahwa sebelum
putusan sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi dibacakan pada 21 Agustus 2014
lalu, ia sengaja tidak melakukan komunikasi dengan Prabowo-Hatta maupun
Jokowi-JK. Hal itu ia lakukan demi kebaikan bersama.
"Semua itu saya pilih posisi
dan sikap seperti itu untuk kebaikan bersama," ujarnya.
Setelah Jokowi dan JK dikukuhkan
sebagai presiden dan wakil presiden terpilih, baru SBY bertemu dengan Jokowi di
Bali. Pertemuan membahas transisi kepemimpinan itu adalah suatu tradisi politik
yang baik.
"Kewajiban moral saya
sebagai presiden yang mengemban tugas untuk memberi informasi dan keterangan
agenda kenegaraan dan pemerintahan yang berlangsung saat ini sampai awal tahun
depan sehingga pemerintahan baru lebih siap. Ini tradisi politik yang kita
bangun," jelasnya.