
Humas |
Menurut Tanjung, jalan Tol
Manado-Bitung merupakan mimpi sekaligus impian besar dari Gubernur Sarundajang
untuk memajukan daerah ini demi kesejahteraan rakyat.
“Saat ini mimpi tersebut terjawab sudah
setelah pengerjaannya sudah dimulai hari ini, termasuk Kawasan Ekonomi Khusus
(KEK) Bitung,” ucapnya.
Dijelaskan Tanjung, kenapa harus
membangun Tol dan KEK, sebagai dasar filosofi pemikirannya tentunya rakyat
Sulut ingin maju. Intinya kita inginkan adanya pusat-pusat pertumbuhan ekonomi
yang tidak hanya terpusat di pulau jawa, tapi juga semua wilayah dan kota
termasuk Sulut bisa dikembangkan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru yang di
konektifikasikan melalui jalan, bandar dan pelabuhan, agar kos ekonomi kita
lebih murah dan lebih kompetitif, sehingga investor mau menanamkan modalnya di
berbagai bidang daerah ini, ujarnya,
Katanya, Sulut merupakan wilayah
terdekat untuk kawasan Asia pasifik, sehingga perlu dibangun infrastruktur-infrastruktur
pembangunan berskala besar seperti Jalan Tol manado Bitung untuk menunjang KEK,
yang kini sudah dilirik oleh investor dari China.
Senada dengan Tanjung Menteri PU Djoko
Kirmanto, juga mengungkapkan mimpi Sarundajang sudah terjawab dengan dimulainya
pengerjaan pembangunan jalan Tol Manado-Bitung.
Tidak hanya itu tapi juga jembatan
Soekarno yang telah memakan waktu 10 tahun pembangunannya kini sudah dikerjakan
kembali dan pada pertengahan Tahun 2015 jembatan yang menjadi ikon kota manado
sudah selesai.
Gubernur Sarundajang bersama Wagub
Djouhari Kansil tak lupa menyampaikan terima kasih kepada Menko Perekonomian
dan Menteri PU yang telah melakukan graund breaking Jalan Tol manado Bitung
serta peresmian berbagai proyek infrastruktur Pekerjaan Umum di Sulut.
Menurut sarundajang ini betul-betul
merupakan proyek yang belipat ganda karena itu atas nama pemerintah dan
masyarakat Sulut menyampaikan terima kasih kepada Menko Perekenomian dan
Menteri PU, tandas Sarundajang.
Kadis PU Sulut Ir. Eddy Kenap
mengatakan, Jalan Tol Manado-Bitung telah dianggarkan sebesar 49 T dengan
panjang 39 km lebar 60 ROW secara umum 60 m, dengan rincian lebar perkerasan 2
X 7,2 m, median 9,7 m, bahu dalam 1.5 m, bahu luar 3 m dan sisannya adalah
rumija tol. Pelaksanaannya menjadi 2 segmen yaitu segmen 1 dari ring-road 1 ke
Airmadidi dangan panjang 13,5 km dan segmen 2 dari Airmadidi ke bitung panjang
25,5 km. Dengan mempunyai 5 buah simpang susun (SS) sebagai akses keluarmasuk
yaitu SS Sukur, SS Airmadidi, SS Kauditan, SS Danowudu dan SS Bitung,
didalamnya juga terdapat jalan lingkat Minut sepanjang 3,14 Km. Selain itu
proyek-proyek infrastruktur PU yang diresmikan antara lain pelepabaran jalan
Molobog-Onggunoi II di Bolmong Timur sepanjang 5 km dengan dana APBN TA 2012
Rp.28,45 M, pelabaran jalan Molobog-Ongunoi Boltim sepanjang 3,4 km dengan dana
APBN TA 2013 Rp. 24,18 M, rekonstruksi jalan Molobog-Onggunoi III Boltim
sepanjang 5,33 km dengan dana APBN TA 2013 Rp 37,93 M, peningkatan jalan
Rainis-Melonguane di Talaud sepanjang 5 km dengan dana APBN TA 2012 Rp. 24,93
M, pelebaran jalan Onggunoi-Pinolosian I Bolsel sepanjang 5 km dengan
dana APBN TA 2014 Rp. 24,23 M. Hadir Dirjen Bina Marga Djoko Murjanto, Kepala
Pusat Komunikasi Publik Djoko Mursito, Staf Khusus Menteri PU Ir Lucky H Korah
MSi, serta para Bupati dan Walikota serta pejabat pemprov Sulut.(hmd)