Jurnal,Manado – Kembali pelaksanaan
Idul Adha tak sama oleh Muhamadiyah dan Pemerintah. Anggota dan simpatisan
Muhamadiyah akan melaksanakan Shalat Idul Adha, Sabtu (04/10), sementara
Pemerintah menyatakan pelaksanaan Shalat Idul Adha pada Minggu (05/10).
Dijelaskan oleh Pimpinan Wilayah
Muhamadiyah Sulut Anwar Panawar bahwa Semua umat yang berangkat haji akan wukuf
di arafah. “Itu menandakan Indonesia harus shalat hari sabtu.”
Di Bolmong Raya PHBI dan MUI
sepakat Idul Adha jatuh hari sabtu. Alasannya hilal sudah setinggi 0,30 derajat
di ufuk. ‘Kami sepakat Idhul Adha hari sabtu,” kata ketua PHBI Mulyono
Mokodompit.
Ditambahkan salah satu pengurus
Muhamadiyah Rivai Poli, shalat id nanti muhamadiyah telah menempatkan petugas
dan lokasi. Pertama di halaman parkir Megamas Boulevard Manado, Khotib Hi A
Rivai Poli SHI, MH dan Imam Ustadz Mohammad Al – Buchari.Masjid Darul Arqam
Ternate Tanjung, Khotib Rizal H Arsyad, Sag, MA, Imam Syamsudin Abbas. Masjid
Wadil Arqam Kombos, Khotib Ustadz Ghazali Abtu, Imam Abdullah Tuino. Masjid
Thurul Arqam Banjer, Khotib Ustadz Amar Dugian, Imam Drs Syamsulrijal Musa.
Masjid An – Nur Sumompo Khotib Salim Lagautu, Imam Sutrisno Ismail.
Majelis ulama Indonesia dan
Kementrian Agama sendiri menetapkan berdasarkan rukyat.Pemerintah dan berbagai
ulama di Indonesia menjelaskan hasil pengamatan hilal belum diatas dua derajat,
atau masih 0,6 derajat. “Sampai matahari terbenam hilal dibawah 2 derajat,
sehingga disepakati Idul Adha jatuh pada Minggu 5 Oktober,” terang Wakil Menag
Dr Nasarudin Umar.(man)