Iklan

October 31, 2014, 03:18 WIB
Last Updated 2021-01-21T13:25:33Z
PemerintahanPolitik

Sekprov Berharap Inflasi di Provinsi Dapat Mengamankan Kebutuhan Pokok



Jurnal,Manado - Inflasi merupakan fenomena perekonomian kompleks yang terjadi karena adanya dorongan faktor permintaan dan juga faktor penawaran secara umum, sehingga inflasi harus 

terus dijaga dan dikendalikan pada titik yang aman tidak boleh terlalu rendah dan juga jangan terlalu tinggi sehingga tidak menimbulkan gejolak dan  memicu 

turunnya pendapatan riil serta mengerus daya beli masyarakat yang dampaknya langsung melambatnya laju pertumbuhan ekonomi. Demikian dikatakan Sekretaris Provinsi Sulut Ir. Siswa Rahmat Mokodongan saat memberikan materi pada acara workshop Inflasi Tim Penanggulangan Inflasi Daerah (TPID) se Sulawesi Utara (31/10) di Lion Hotel Manado.

Lebih lanjut Mokodongan mengatakan bahwa perlu disikapi secara cermat dan cerdas serta tepat sasaran oleh  segenap stakeholders pembangunan melalui kerjasama dan koordinasi yang kuat agar mampu menurunkan dan menstabilkan inflasi secara efektif termasuk didalamnya 

pemerintah selaku otoritas fiskal dan pengambil kebijakan sektoral dan Bank Indonesia sebagai penentu kebijakan moneter. Dan kehadiran Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi (TPI) di level pusat dan pembentukan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID)  dapat menjawab upaya terciptanya sinergitas yang harmonis dan solid antara stakeholders terkait.

 Mokodongan yang juga selaku ketua TPID Provinsi Sulut mengharapkan inflasi di di provinsi dan kab/kota se Sulut agar dapat mengamankan kecukupan pasokan kebutuhan pokok, menjaga level UMP  dan mengidentifikasikan resiko tekanan inflasi daerah baik dari sisi permintaan dan penawaran sehingga dapat meminimalkan gejolak harga. Dan kepada kabupaten Sitaro, Minsel, Minut, Bolmong dan Bolsel yang belum terbentuk TPID agar secepatnya dibentuk.(mhs/man)