
![]() |
Jhon Dumais Pemerhati Nelayan dan Petani |
Jurnal,Manado – Pemerintah
secara resmi telah mengumumkan kenaikan harga BBM. Mulai Selasa (18/11) pukul
00.00 ini, harga solar naik dari Rp 5.500 menjadi Rp 7.500 per liter, sementara
bensin dari Rp 6.500 menjadi Rp 8.500.
Kenaikan BBM ini cukup mengejutkan para
nelayan.
Pemerhati Petani dan Nelayan Sulut John Dumais mengatakan, kenaikan
BBM akan memberikan dampak yang sangat besar bagi nelayan, khususnya nelayan
kecil. "Mereka terancam tidak bisa melaut. BBM tidak naik saja nelayan dan
petani kecil sudah susah apalagi naik," ujar Dumais.
Untuk itu ia berharap dengan kenaikan BBM Pemerintah harus
memberikan perhatian khusus bagi petani dan nelayan khususnya di sulut.
“Harus ada perhatian bagi para petani dan nelayan di Sulut.
Harus langsung diterapkan. Jika ada program khusus bagi petani dan nelayan
tentu akan mengurangi dampak kenaikan BBM,”tegasnya. Sembari mengingatkan bahwa
petani dan nelayan adalah mayoritas masyarakat sulut bahkan se-Indonesia dan
petani nelayan juga adalah masyarakat yang bisa dikategorikan miskin atau
hampir miskin. Ini patut diseriusi agar dampak kenaikan BBM ini, tidak membuat
masyarakat miskin bertambah,”pungkas Dumais.(man)