Iklan

November 14, 2014, 01:41 WIB
Last Updated 2014-11-14T09:41:14Z
Utama

Kapolda : Saya Memohon Maaf Kepada Semua Wartawan

Seorang Fotografer mengalami tindakan kekerasan di makasar.(antara)
Jurnal,Sulselbar - Kapolda Sulselbar, Kombes Pol Anton Setiadji, menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh awak media atas tindakan anarkis anggotanya di Makassar kemarin sore. Sebelumnya, Kapolri Jendral Pol Sutarman juga menyampaikan hal serupa di Jakarta.

"Saya memohon maaf kepada seluruh wartawan atas insiden kemarin. Saya berjanji akan mengusut siapa oknum polisi yang melakukan pemukulan," ujar Anton di Mapolrestabes Makassar, Jumat (14/11/2014).

Pihaknya akan membentuk tim investigasi untuk mengungkap kasus tersebut. Dia pun meminta perwakilan wartawan terlibat di dalam tim.

"kepada teman-teman wartawan saya meminta kerjasamanya untuk memantau terus perkembangan kasus ini dan saya minta ada perwakilan untuk masuk ke dalam tim investigasi yang nantinya kami akan bentuk," pintanya.

Sementara itu, pengamat kepolisian dari Universitas 45 Makassar, Prof Marwan Mas, mengatakan, Kapolda harus bertanggung jawab secara institusi atas insiden di kampus UNM kemarin.

"Secara institusi Kapolda harus bertanggung jawab atas insiden tersebut, tapi pelaku yang melukai Wakapolres ini juga harus ditangkap," ujarnya.

Lebih lanjut, Marwan mengatakan, unjuk rasa mahasiswa menolak rencana kenaikan BBM harus ditangani secara khusus agar tidak lagi ada korban. "Walau bagai manapun unjuk rasa penolakan BBM di Makassar ini harus diantisipasi oleh semua pihak agar tidak anarkis lagi, jangan sampai ada korban lagi ke depannya," tambahnya.

Seperti diberitakan, sejumlah wartawan ditendang dan dipukul oleh anggota polisi saat meliput bentrok antara aparat dan mahasiswa di depan kampus Universitas Negeri Makassar (UNM), kemarin.

Keberingasan aparat diduga karena Wakapolrestabes Makassar, AKBP Toto Lisdianto, terkena busur saat melakukan pengamanan sebelum terjadinya bentrok. Demo mahasiswa dalam rangka menolak kenaikkan harga BBM.(okz)