
![]() |
Ilustrasi |
Andrinof Chaniago, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, mengakui bahwa kenaikan harga BBM membawa dampak yang tidak kecil bagi masyarakat miskin.
"Untuk kelompok masyarakat bawah memang efek inflasinya lebih Besar, karena disumbang oleh faktor transportasi, perumahan, dan makanan. Porsinya besar terhadap belanja keluarga miskin," jelasnya kala ditemui di Balai Sudirman, Jakarta, Selasa (18/11/2014).
Oleh karena itu, lanjut Andrinof, pemerintah menyiapkan bantuan khusus bagi keluarga miskin yaitu Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, dan Kartu Keluarga Sejahtera. Dalam Kartu Keluarga Sejahtera, terdapat bantuan Rp 200.000/bulan bagi keluarga miskin.
Menurut Andrinof, Rp 200.000/bulan sudah cukup membantu keluarga miskin menghadapi dampak kenaikan harga BBM. Pasalnya, kenaikan harga barang dan jasa diperkirakan tidak sampai Rp 200.000/bulan.
"Rp 200.000 itu melebihi dampak inflasi yang dialami barang dan jasa rumah tangga miskin yaitu Rp 155.000. Jadi, Rp 200.000 itu melebihi penurunan daya beli mereka," paparnya.
Program-program tersebut, demikian Andrinof, sudah diluncurkan beberapa waktu yang lalu. "Itu jauh sebelum keputusan tadi malam. Pemerintah sudah mengamankan," tegasnya.(dtc)