
"Pak Walikota tidak pernah
berpikir apalagi mengusulkan pergantian sekot. Itu hanya isu segelintir orang
yang bertujuan memecah belah bahkan membuat tidak nyaman hubungan kinerja
Walikota dan Sekot. Dan seharusnya tidak perlu ditanggapi namun untuk membuat
kondusif maka perlu diluruskan,” terang Mocodompis, Jumat (05/12) pecan lalu.
Ia sendiri mengaku telah
melakukan konfirmasi dan berkoordinasi terkait isu tersebut kepada Walikota.
"Walikota Lumentut tak
pernah menanda-tangani serta mengirimkan surat terkait usulan pergantian
Sekdakot. Dimana secara normatif, usulan Sekdakot akan mengajukan tiga nama
calon, dan hingga saat ini tak pernah ada rekrutmen Sekdakot melalui pembahasan
Baperjakat (Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan)," jelas Mocodompis
sembari menyayangkan isu murahan tersebut justru muncul saat Sekda dan Kaban
Bappeda DR Pieter Bartje Assa sementara memimpin jajaran SKPD Pemkot Manado
melaksanakan pembahasan Revisi Perda No 9 tahun 2011 tentang RPJMD Kota Manado
2010-2015.
Mokodompis juga mengulang
pernyataaan Walikota bahwa prestasi dan keberhasilan Pemkot tidak terlepas dari
peran serta Sekda.
"Kata Pak Wali GSVL, sosok
Sekot Pak Sendoh merupakan salah satu kader terbaik di jajaran Pemprov Sulut
yang sengaja diminta Pemkot Manado dan disetujui Pak Gubernur SHS. Dan sampai
saat ini Pak Sendoh masih sangat dibutuhkan, guna kolaborasi untuk memajukan
Kota Manado kedepan," pungkasnya.(**/luq)