Iklan

December 22, 2014, 04:15 WIB
Last Updated 2014-12-22T12:15:40Z
Nasional

Priyo : Biaya Paling Murah Adalah Islah



Jurnal,Jakarta - Partai Golongan Karya kubu Agung Laksono mulai melunak. Kelompok yang menggelar Musyawarah Nasional di Ancol, Jakarta itu tak lagi ngotot mempertahankan lima opsi sebagai syarat mutlak untuk islah.

Lima syarat itu adalah: Golkar keluar dari KMP, mendukung perppu pilkada, mendukung pemerintahan Jokowi-JK, mempertahankan pileg dengan sistem proporsional terbuka, dan mempertahankan pilpres langsung.

Selasa besok lima syarat itu akan diajukan dalam pertemuan antara juru runding kubu Ical dan Agung. Wakil Ketua Umum Golkar kubu Agung, Priyo Budi Santoso mengatakan perundingan harus dilakukan dengan saling mendengarkan, dan mencermati. Semua opsi yang akan diajukan harus menjadi pertimbangan kedua belah pihak.

"Jadi jangan semua dipasang harga mati ya susah tidak perlu juru runding kalau begitu (harga mati)," kata Priyo di kantor DPP Golkar, jalan Anggrek Neli Murni, Slipi, Jakarta Barat, Senin (22/12/2014).

Menurut Priyo harga yang harus dibayar Golkar cukup mahal jika perundingan menuju islah gagal. Apabila islah gagal, opsi selanjutnya adalah melalui Munas atau pengadilan. Dua opsi terakhir itu menurut dia, memiliki biaya politik dan sosial yang besar. "Paling murah ya islah," kata Priyo.

Akibat jika konflik Golkar harus diselesaikan lewat pengadilan, maka kader partai berlambang pohon beringin itu terancam tak bisa ikut pilkada pada 2015 nanti. Pasalnya tenggat waktu pendaftaran ikut pilkada adalah Maret 2015 nanti. "Kecuali kami boleh usulkan pilkada diundur 2016," kata Priyo.

Namun jika memang terpaksa islah tak bisa ditempuh, memang tak ada pilihan lain konflik Golkar hanya bisa diselesaikan lewat Munas atau pengadilan.(dtc)