Jurnal,Islamabad, - Otoritas Pakistan berencana mengeksekusi
mati sekitar 500 militan dalam beberapa pekan mendatang. Ini dilakukan setelah
pemerintah mencabut moratorium atas hukuman mati untuk kasus-kasus terorisme.
Pencabutan moratorium ini
dilakukan menyusul pembantaian Taliban di sebuah sekolah di kota Peshawar.
Demikian seperti diberitakan kantor berita AFP, Senin (22/12/2014).
Enam militan telah digantung mati
sejak Jumat, 19 Desember lalu di tengah kemarahan publik atas pembantaian
Taliban di sekolah Peshawar pada Selasa, 16 Desember lalu.
Dari enam napi yang dihukum
gantung tersebut, lima orang di antaranya terlibat dalam percobaan pembunuhan
mantan presiden Pervez Musharraf pada tahun 2003. Seorang lagi terlibat dalam
serangan terhadap markas militer pada tahun 2009.
Pembantaian Taliban di sekolah
Peshawar menewaskan setidaknya 145 orang, termasuk di antaranya 132 anak-anak
sekolah yang dikelola militer Pakistan itu.
Setelah tragedi terburuk dalam
sejarah Pakistan itu, Perdana Menteri Nawaz Sharif memutuskan untuk mengakhiri
moratorium hukuman mati atas kasus-kasus terkait terorisme.
Pemerintah Pakistan menggambarkan
pembantaian tersebut sebagai mini 9/11 versi negara tersebut dan menyebutnya
sebagai pengubah dalam perang melawan ekstremisme.
"Kementerian Dalam Negeri
telah menuntaskan kasus-kasus 500 terpidana yang telah melakukan semua banding,
yang permohonan pengampunan mereka telah ditolak presiden dan eksekusi mereka
akan dilakukan dalam beberapa pekan mendatang," ujar seorang pejabat
senior pemerintah Pakistan.(dtc)