
![]() |
Dua Perempuan penyobek Al Quran.(Foto : tnc) |
Jurnal,Middlesbrough - Satu di antara dua perempuan
pelaku penyobekan Al Quran di Stadion St Andrew saat Middlesbrough bertandang
ke markas Birmingham City medio Desember tahun lalu silam, mengaku dihantui
rasa bersalah yang luar biasa.
Julie Phillips, satu di antara
dua pelaku tersebut mengaku sama sekali tak mengetahui jika lembaran yang ia
robek adalah kitab suci Al Quran.
Perempuan berusia 51 tahun itu
menyatakan rasa penyesalannya usai divonis bersalah oleh pengadilan Birmingham
atas tindak pelecehan terhadap simbol agama dan tindak yang memicu ketegangan
rasial.
Atas tindakannya, Philips, serta
seorang pelaku lainnya Gemma Parkin (18) dihukum larangan datang ke semua
stadion di Inggris dan Wales selama tiga tahun.
"Saya sangat malu. Sangat
malu dan jijik pada diri sendiri. Itu hanya satu dari beberapa macam (buku),
saya tidak ingat apakah ada sampulnya atau tidak. Itu (cover) hanya kertas
putih," katanya dilansir gazettelive.co.uk.
Kesaksian Phillips ini diragukan
oleh pihak majelis hakim pengadilan. Anggota majelis, Gordon Sayers mengatakan,
Phillips melakukan tindakan tersebut secara sadar.
“Kamu merobek Al Quran dan
membagikannya ke suporter lainnya. Tindakan itu sangat provokatif dan penuh
penistaan," kata Sayers ke Phillips di pengadilan.
Baik Phillips maupun Gemma
merupakan pendukug Middlesbrough. Adapun Phillips, sejatinya merupakan anggora
relawan yang bekerja untuk pelayanan anak-anak penyandang disabilitas.
Ia mengaku, baru mengetahui yang
ia sobek-sobek adalah lembaran Al Quran saat diinterogasi aparat kepolisian
setempat.
Keduanya tertankap kamera CCTV
stadion tengah merobek-robek kitab suci umat muslim tersebut. Selain larangan
ke stadion, keduanya juga dikenai denda total sebesar masing-masing 730
poundsterling atau senilai Rp 14,555,010 untuk Phillips dan 620 poundsterling
atau setara Rp 12,357,762 untuk Gemma.(yho)