
Jurnal,Jakarta - Stabilitas nilai tukar Rupiah terhadap
dolar Amerika Serikat (AS) harus dijaga. Walaupun, pergerakan Rupiah belakangan
ini anjlok terhadap mata uang Paman Sam tersebut.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK)
mengatakan, stabilitas nilai tukar Rupiah saat ini harus dijaga di level
Rp12.000 - Rp12.500 per USD. Tercatat saat ini, Rupiah bergerak di level
Rp12.700an per USD.
"Stabilitas yang penting.
Stabilitas saya rasa ada di level Rp12.000-Rp12.500 per USD. Itu
baguslah," ucap JK di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/12/2014).
Menurut JK, pergerakan nilai
tukar Rupiah memang terpengaruh dari pertumbuhan ekonomi AS dan China.
Terlebih, China merupakan pasar utama untuk kegiatan ekspor.
"Perbatasan tumbuh ekonomi
AS juga ada, dia tumbuh 4 persen. Kalau AS tumbuh, maka impornya akan naik.
Impor paling banyak dari China dan Indonesia. Kalau manufaktur di China naik,
maka ekspor kita ke China akan menimbulkan stabilitas baru," tukas dia.
Sekadar informasi, Rupiah pada
perdagangan non-delivery forward (NDF) dibuka melemah tipis 15 poin ke Rp12.740
per USD dibandingkan dengan penutupan sebelumnya di level Rp12.725 per USD.
Dalam pergerakannya, Rupiah
berada di kisaran Rp12.700-Rp12.783 per USD. Sementara itu, pergerakan dalam 52
mingguan berada di kisaran Rp12.254-Rp12.938 per USD.(okz)