Iklan

December 17, 2014, 07:55 WIB
Last Updated 2014-12-17T15:58:53Z
Manado

Walikota resmikan SDN 34 dan SDN 124 Wenang

Walikota GSVL saat meresmikan SDN 34 dan SDN 124
Jurnal,Manado- Banjir bandang yang melanda kota Manado 15 Januari lalu, juga membuat hancur dua Sekolah dasar yang terletak di Kelurahan Istiqlal kecamatan Wenang yakni SD Negeri 34 dan SD Negeri 124. Namun, saat ini kedua Sekolah dasar itu telah kembali berdiri dengan megah .

Diresmikan langsung oleh Walikota Manado, DR Godbless Sofcar Vicky Lumentut (GSVL) pada, Rabu (17/12) pagi tadi, maka gedung Sekolah ini sudah dapat digunakan lagi. 

Walikota Lumentut dalam peresmian itu mengatakan bahwa, pentingnya dunia pendidikan bagi bangsa ini dalam menciptakan generasi handal dan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam membangun Indonesia terlebih khusus membangun Kota Manado dan Provinsi Sulut pada umumnya. 

Untuk itu Walikota Lumentut mengajak semua warga agar mengubur jauh-jauh dan lupakan musibah bencana banjir bandang yang terjadi lalu.
"Kita harus bangkit meski sempat dilanda bencana banjir lalu. Semoga sekolah ini bisa melahirkan anak-anak yang dapat membanggakan orang tua, Daerah, Bangsa dan Negara.

Saya berharap fasilitas sekolah dapat digunakan sebaik-baiknya, seperti fasilitas perpustakaan di sekolah ini. Harus dimanfaatkan oleh para anak didik." Demikian Walikota menyemangati.
Untuk itu itu Walikota GSVL meminta para guru bisa mendorong minat baca dari para anak didik. Jangan sampai fasilitas perpustakaan yang ada tidak digunakan dengan baik, sehingga hanya dibaca oleh para hewan tikus-tikus dan bukan dibaca oleh para anak didik kita sendiri.

"Kehadiran fasilitas atau perpustakaan sekolah, seharusnya dibaca para murid, bukannya tikus yang pada akhirnya merusak buku yang ada," jelas GSVL mengingatkan.
Ditambahkan Walikota, pihaknya menyambut dengan penuh sukacita adanya bantuan Dana Kemanusiaan tersebut, lebih khusus di bidang pendidikan dalam bersama membangun SDN 34 dan SDN 125 Wenang Kota Manado. 

"Memang saat ini orang-orang yang dari luar Manado dan melihat keadaan yang telah normal kembali pasca bencana lalu, banyak yang tidak yakin dan percaya kalau Kota yang kita cintai ini sempat diterjang bencana yang dhasyat. Itu dikarenakan hanya sekitar sebulan dilakukan gotong royong baik Pemerintah, lapisan masyarakat yang tergabung lewat gerakan Mapalus dengan eksis membersihkan dan memulihkan Kota Manado ini dari sisa-sisa sampah dan lumpur pasca bencana banjir termasuk di Kelurahan Istiqlal ini," ungkap Walikota.

Namun Walikota juga menyayangkan apa yang dijanjikan oleh Pemerintah Pusat untuk memberikan bantuan, bagi warga yang terkena bencana yang menjadi wewenang Pemerintah Pusat dalam hal ini BNPB Pusat, sesuai dengan kesepakatan rapat bersama hingga saat ini belum juga tiba atau belum diturunkan dari Pusat.
Banyak berita miring seputar bantuan bencana dari pusat yang dikira sudah ada di Kas Pemkot Manado, bahkan sering terdengar kalau uang bencana itu sudah diturunkan dari pusat dan ditahan-tahan serta telah dibungakan ke bank oleh Walikota GS Vicky Lumentut, untuk kepentingan pribadinya sendiri.

Walikota GSVL juga sangat menyayangkan anggapan yang keliru ini. “Bantuan bencana yang dijanjikan Pemerintah Pusat hingga saat ini belum juga di turunkan," terang GSVL.
Namun dengan besar hati, GSVL memaklumkan hal tersebut dengan mengatakan bahwa seperti itulah resiko menjabat sebagai Walikota, pasti ada kritikan, baik kritikan membangun maupun kritikan menduga-duga bahkan fitnahan. 
"Semuanya saya telah maafkan, karena mereka mungkin tidak tahu apa yang telah mereka katakan dan perbuat dan semoga orang-orang seperti itu kembali ke jalan yang benar,” kunci GSVL.
 
Untuk diketahui, bantuan kemanusiaan di bidang Pendidikan untuk membangun kembali kedua sekolah yakni SDN 34 dan SDN 125 Wenang Kota Manado, menelan anggaran Rp 2,9 Miliar dan masing-masing telah digunakan membangun Sekolah dua lantai dengan14 ruang, 10 ruang kelas, dua ruang perpustakaan, dua ruang kantor serta enam toilet. 

Kedua Sekolah itu bisa berdiri dengan megah berkat bantuan dari aksi Dana Kemanusiaan Musisi Tanah Air Indonesia dan Kompas Group. Acara peresmian gedung Sekolah ini juga dihadiri oleh Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas Pusat, Trias Kuntjayohno, artis atau musisi Opie Anderesta, Kadis Diknas Manado, Corry Tendean SH, Camat Wenang Donald Sambuaga SSTP, serta guru dan murid yang ada di SDN setempat. (**/luq)