Iklan

January 30, 2015, 05:26 WIB
Last Updated 2015-01-30T13:26:10Z
Utama

Aksi Sosial Fogging. Punuh : Silahkan Asal Membantu Masyarakat



Jurnal,Manado – Penyakit demam berdarah sudah menyerang warga Sulut. 

Berdasarkan data yang di ambil dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Utara, ternyata kota manado lebih banyak terserang DBD dibandingkan dengan wilayah lain. 

Untuk itu, baik Pemerintah maupun ormas dan masyarakat sama – sama bergerak untuk memberantas penyakit tersebut dengan cara melakukan fogging. Aksi kemanusiaan dengan tujuan mulia dilakukan tanpa pamrih.

Terkait dengan urusan fogging tersebut, Walikota Manado GS Vicky Lumentut, mengingatkan kepada seluruh elemen lewat radio, Jumat (30/01/15) bahwa kegiatan fogging yang bukan Pemkot Manado melalui Dinas Kesehatan, bisa disebut liar. 

Pernyataan Walikota mendapat perhatian. Salah satunya RAPI (Radio Antar Penduduk Indonesia) Manado, yang sudah beberapa kali melakukan fogging di lokasi yang dianggap rawan DBD.

Koordinator Lapangan (Korlap) RAPI Rescue Noldy Rompas menyatakan, RAPI sebagai organisasi Nasional yang mempunyai tujuan Kemanusiaan. Selalu setia membantu masyarakat indonesia. Termasuk RAPI Manado saat ini peduli dengan kasus DBD yang terjadi. 

“RAPI Rescue Manado Peduli, membantu pemerintah, masyarakat secara tulus dan sukarela demi masyarakat itu sendiri. Personil RAPI tidak di gaji oleh siapa-pun. Semua hanya panggilan jiwa. Kami hanya mengumpulan poin untuk tiket ke sorga. Itu yang mendorong kami memberi waktu, tenaga serta biaya pribadi untuk kemanusiaan,” terangnya.

Tanpa pak Ai Mangindaan sebagai ketua pun, kami kami tetap jalan seperti ini. RAPI tidak berpolitik. RAPI selalu ada dengan masyarakat dan itu sudah kami buktikan. Biar rakyat yang menilai kami, lanjut Noldy.

Ia juga menyatakan kalau RAPI secara Nasional memiliki Memorandum Of Understanding (MoU) dengan Search and Rescue (SAR), Polri, TNI, BNPB, PMI.
Sementara itu Kepala Dinas Provinsi Grece L Punuh, mempersilahkan ormas atau warga yang ingin membantu pemerintah dalam melakukan fogging.

“Silahkan asal membantu masyarakat,” terangnya saat di hubungi via Short Message Service (SMS), Jumat (30/01/2015) siang.

 Meski demikian, ia juga mengingatkan agar berkoordinasi dengan Puskesmas wilayah kerja agar tidak tumpang tindih. Selain itu katanya, ada syarat untuk fogging, harus ada kasus DBD baru boleh fogging karena hanya akan membunuh nyamuk dewasa bukan jentik.
Senada dikatakan Kabid PMK Hendrik Tairas.

“Silahkan siapa saja yang akan membantu pemerintah untuk memberantas DBD asal berkoordinasi.”

Yang paling penting bagi masyarakat adalah 3M, Menutup, Menguras, Mengubur, ucapnya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Djauhari Kansil, telah melakukan fogging dan pemberian abate kepada warga masyarakat di lingkungan 8, 9 dan 10 Kelurahan Paniki Kecamatan Mapanget Manado, Rabu (28/01/2015), didampingi Kadis Dinkes Grace Punuh,  Kabid Promkes dr Ingrid Girot M.Kes, Kabid PMK dr Hendrik Tairas, serta Kepala UPTD Balai data dan Surveilans dr Devi Tanos Mkes.(run)