
Jurnal,Manado- Warga
Kelurahan Paal 4 Lingkungan 6, Kecamatan Tikala, Kamis
(8/01/2014) kembali mendatangi kantor DPRD Tikala- Manado, setelah sehari
sebelumnya beberapa warga telah terlebih dahulu datang mengadu soal pemberian bantuan
bagi korban banjir.
Kali ini lebih banyak warga yang datang dan melakukan unjuk
rasa secara damai.
Para pengunjuk rasa ini diterima
oleh Legislator Tikala, Richard Sualang, Apriano Saerang, Victor Polii, Mohammad Wongso, Stenly Tamo, Micael Kolonio, Criestiana Pusung,
Anita de Blowe, Lilly Walanda dan Arthur Paath. Turut Hadir juga Para Pejabat
Pemerintah Kota Manado yakni Assisten 1
Sekretariat Daerah Kota Manado, Camat Tikala, Lurah Paal 4 dan Kepala
Lingkungan 6 Kelurahan Paal 4.
Mereka menyampaikan aspirasi terkait masalah Tapal Batas
wilayah antara kelurahan Paal 4 Kecamatan Tikala
Kota Manado dengan desa Tikela Kabupaten Minahasa yang membuat sebagian warga
bingung apakah mereka bisa mendapatkan hak bantuan banjir atau tidak, sedangkan
mereka adalah korban bencana banjir yang terjadi Januari 2014 lalu dimana masalahTapal
Batas ini belum diputuskan.
"Torang ini terdata berdomisili di
kota Manado, KTP Manado, bayar pajak di Manado, bayar lampu di Manado, KK
Manado. Waktu terjadi banjir torang masih masuk wilayah kota Manado.. Kyapa tu
laeng dapa kong laeng ndak mo dapa karena so jadi wilayah Minahasa dang..,"
ungkap salah satu warga, Ibu Rusiana Wangunusa yang saat itu datang sehari
sebelum unjuk rasa.
Untuk itu para warga menuntut agar 58 Kepala
Keluarga yang berdomisili di desa Tikela
dan menjadi korban musibah banjir bandang pada Januari 2014 lalu, dapat
menerima bantuan dana dari Pemerintah Kota Manado.
Menanggapi keluhan para warga ini, legislator pun menyambut
baik dan berjanji akan mengawal serta memfasilitasi agar warga yang jadi korban
banjir bisa mendapatkan haknya. (luq)