Iklan

March 25, 2015, 16:59 WIB
Last Updated 2015-03-26T23:59:51Z
Minahasa

Selalu Rugi, 30 ha Area Persawahan Dibiarkan


Ratahan,Jurnal- Sungguh ironis jika program swasembada beras yang telah dicanangkan pemerintah tidak diikuti dengan tindakan. Terbukti, lahan – lahan yang potensial untuk produksi padi hanya dibiarkan oleh pemilik dan penggarap. Salah satunya di Desa Esandom Raya Kecamatan Tombatu Timur.
Marten Ratu salah satu pengarap kepada jurnalmanado.com mengakui bahwa dirinya sudah kurun waktu 5 tahun terakhir, tidak tertarik lagi untuk menanam Padi.
"Ya, memang sudah sejak 5 tahun terakhir ini saya sudah tidak pernah lagi bercocok tanam padi," Ujarnya.

Ia lebih memilih bekerja lain dibandingkan menanam padi.
"Lebih baik kerja menjadi buruh harian saja atau yang lain, karena pengalaman yang saya rasakan selama menanam padi kami merugi karena biaya yang kami keluarkan jauh lebih besar ketika kami datang pada masa panen," keluh Ratu.
Ratu berharap pemerintah mencarikan solusi yang terbaik sehingga mereka (petani sawah) dapat bergairah lagi untuk bercocok tanam.
"Kalau memang betul-betul pemerintah ingin swasembada beras harusnya berikan solusi kepada kami, kasihankan hampir 30 ha areal persawahan yang ada di kampung kami sudah tidak di garap lagi".tutupnya.(hari)