Pembantu Rektor Flora Kalalo |
Jurnal,Manado –
Keterlambatan para wisudawan Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) untuk
mengantongi ijazah sarjana disebabkan adanya perubahan yang terjadi di era
kabinet Jokowi.
Pasalnya, blangko yang biasanya dipakai dalam ijazah adalah
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan harus diganti dengan Kementrian Riset,
Teknologi dan Pendidikan. Demikian dikatakan Pembantu Rektor (PR) II Bagian
Umum, Flora Kalalo.
Menurutnya, pihak rektorat perlu waktu untuk merubah blangko
ijazah.
“Karena ini barang negara jadi otomatis banyak prosedur dan
ketentuan dalam menerbitkan lagi ijazah, termasuk penulisan huruf yang harus
disesuaikan,” terang Kalalo, Kamis (9/04/2015) via Hand Phone.
Ia juga mengatakan jika pembuatan ijazah baru membutuhkan
anggaran yang besar dan harus sesuai prosedur.
“Anggaran pembuatan ijazah sudah diusulkan sejak 2014 lalu,
dan semuanya telah dikerjakan, tapi pada periode yang baru semuanya berubah otomatis
blangko ijazah yang harus dirubah lagi,” Kata Kalalo.
Untuk itu, Ia meminta
agar wisudawan dapat bersabar.
“Pihak rektorat juga akan berusaha secepatnya menyelesikan
ijazah wisudawan,” pungkas PR ini.(man)