Kursi Nani Wartabone di museum prov sulut. |
Jurnal,Manado – Benda bersejarah menjadi history bagi
suatu daerah. Dan merupkan ciri khas daerah itu sendiri, seperti halnya Propinsi
Gorontalo.
Dimana melalui Anggota DPRD Prov Gorontalo, Jasmin Usma Dilo,
didampingi Sekretaris Dewan Alvon Usman dan Irvan Hadiyarati, Kamis
(9/04/2015),
mengunjungi DPRD Sulut guna membicarakan peninggalan bersejarah
milik Prov Gorontalo yang da di Sulut untuk dikembalikan ke provinsi gorontalo.
“Kami datang untuk membicarakan
benda bersejarah milik prov gorontalo. Tujuan utamanya ingin memindahkan apa
yang menjadi milik gorontalo untuk dibawa dan ditempatkan di museum gorontalo,”
terang Dilo.
Meski demikian, ia juga menyadari
karena terbentur dengn aturan sehingga, mereka hanya meminta untuk dibuatkan
replika.
“Gedung museum sudah 1 tahun
berdiri dan masih belum terisi, untuk itu kami akan sesegera mungkin membuatkan
replikanya terutama benda- benda yang punya nilai sejarah tinggi seperti kursi
Nani Wartabone,” kata Dilo sembari menambahkan provinsi gorontalo akan
memberikan dukungan dana untuk pembutan replikanya.
Sementara itu Sekretaris Komisi
IV, Vanny Legoh mengatakan, memang kunjungan perwakilan prov gorontalo sudah
yang ke empat kali. Dan apa yag diminta oleh pihak gorontalo akan diberikan
peluang sesuai dengan regulasi.
“Kedepan kami akan mengadakan
pertemuan dengan pemprov dan dewan baik provinsi gorontalo maupun sulut, untuk
membicarakan permintaan saudara – saudara kita di gorontalo,” ucapnya.
Menurut Vanny sendiri, secara
pribadi dirinya menyetujui jika barang bersejarah milik gorontalo dikembalikan
ke gorontalo karena merupakan milik gorontalo. Namun harus sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
“Benda bersejarah mengandung
nilai – nilai yang tinggi dan itu sangat dibutuhkan masyarakat maka harus
dikembalikan,” usul Vanny.
Kepala UPTD Kebudayaan, Ivonne
Sombah dalam hearing juga menambahkan bahwa benda paling tinggi nilai
historinya adalah kursi peninggalan Nani Wartabone. Kursi tersebut pertama kali
diduduki oleh Presiden RI pertama, Soekarno saat berkunjung ke Gorontalo.
“Kursi itu punya nilai histori
yang tinggi. Kursi itu juga yang pertama kali diduduki oleh presiden soekarno,”
ucap Ivonne.
Hadir dalam pertemuan, Anggota
DPRD Sulut Komisi IV Siska Mangindaan, Eva Sarundajang, Kabag Humas Deprov
Theresia Sondakh.(man)