Iklan

April 8, 2015, 22:41 WIB
Last Updated 2015-04-09T05:41:47Z
DPRD SulutUtama

Kursi Nani Wartabone Jadi 'Rebutan' Prov Sulut dan Gorontalo

Kursi Nani Wartabone di museum prov sulut. 
Jurnal,Manado – Benda bersejarah menjadi history bagi suatu daerah. Dan merupkan ciri khas daerah itu sendiri, seperti halnya Propinsi Gorontalo. 

Dimana melalui Anggota DPRD Prov Gorontalo, Jasmin Usma Dilo, didampingi Sekretaris Dewan Alvon Usman dan Irvan Hadiyarati, Kamis (9/04/2015), 

mengunjungi DPRD Sulut guna membicarakan peninggalan bersejarah milik Prov Gorontalo yang da di Sulut untuk dikembalikan ke provinsi gorontalo.

“Kami datang untuk membicarakan benda bersejarah milik prov gorontalo. Tujuan utamanya ingin memindahkan apa yang menjadi milik gorontalo untuk dibawa dan ditempatkan di museum gorontalo,” terang Dilo.

Meski demikian, ia juga menyadari karena terbentur dengn aturan sehingga, mereka hanya meminta untuk dibuatkan replika.

“Gedung museum sudah 1 tahun berdiri dan masih belum terisi, untuk itu kami akan sesegera mungkin membuatkan replikanya terutama benda- benda yang punya nilai sejarah tinggi seperti kursi Nani Wartabone,” kata Dilo sembari menambahkan provinsi gorontalo akan memberikan dukungan dana untuk pembutan replikanya.

Sementara itu Sekretaris Komisi IV, Vanny Legoh mengatakan, memang kunjungan perwakilan prov gorontalo sudah yang ke empat kali. Dan apa yag diminta oleh pihak gorontalo akan diberikan peluang sesuai dengan regulasi.

“Kedepan kami akan mengadakan pertemuan dengan pemprov dan dewan baik provinsi gorontalo maupun sulut, untuk membicarakan permintaan saudara – saudara kita di gorontalo,” ucapnya.

Menurut Vanny sendiri, secara pribadi dirinya menyetujui jika barang bersejarah milik gorontalo dikembalikan ke gorontalo karena merupakan milik gorontalo. Namun harus sesuai dengan peraturan yang berlaku.

“Benda bersejarah mengandung nilai – nilai yang tinggi dan itu sangat dibutuhkan masyarakat maka harus dikembalikan,” usul Vanny.

Kepala UPTD Kebudayaan, Ivonne Sombah dalam hearing juga menambahkan bahwa benda paling tinggi nilai historinya adalah kursi peninggalan Nani Wartabone. Kursi tersebut pertama kali diduduki oleh Presiden RI pertama, Soekarno saat berkunjung ke Gorontalo.
“Kursi itu punya nilai histori yang tinggi. Kursi itu juga yang pertama kali diduduki oleh presiden soekarno,” ucap Ivonne.

Hadir dalam pertemuan, Anggota DPRD Sulut Komisi IV Siska Mangindaan, Eva Sarundajang, Kabag Humas Deprov Theresia Sondakh.(man)