Iklan

May 12, 2015, 12:59 WIB
Last Updated 2021-01-21T12:58:34Z
Mitra

Pekerjaan Tanggul Berbandrol 3,3 miliar diduga Tak Beres

Jurnal,Touluaan-Pengerjaan tanggul penahan tebing, di desa Kalait, Kecamatan Touluaan Selatan (Tosel), disorot warga. Pasalnya, pembangunan tanggul yang dibiayai Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPNPB) dengan perpanjangan tangan Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) sekira Rp3,3 miliar, diduga tak beres.

Dugaan tersebut diungkapkan warga setempat.
"Ada indikasi tak beres dalam penggerjaan tanggul tersebut," kata Regen Pantow, aktivis pemuda sekaligus pemerhati pemerintahan dan pembangunan Mitra, Selasa (12/05/2015). 

Pantow menyebutkan, dia ragu bila tanggul penguatan tebing yang dibuat tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Pekerjaan (RAP). Sebab menurt dia, tanggul mungkin terlihat bagus bagian atasnya. Namun, tak begitu dengan kaki tanggul tersebut.
"Yang saya ragukan, campuran yang dipakai dalam pembuatan fisik tanggul tersebut tak sesuai rap. Sehingga ini bisa membahayakan," sorot Pantow. 

Padahal menurut dia, anggaran Rp3,3 miliar bukan sedikit yang digelontorkan pusat, hanya untuk membangun tanggul tersebut.  

"Dalam hal ini, saya meminta pihak terkait untuk melakukan pengawasan terhadap pengerjaan talud, yang dikerjakan PT. Paragon Prima Karya, sebagai pihak pelaksana," pintanya. 

Sementara, pihak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Mitra, melalui komisi B. Diminta untuk turun lapangan dan mengawasi jalannya pengerjaan proyek tersebut. 

"Meskipun itu proyek nasional. Namun, Dekab daerah berhak untuk mengawasi. Sebab, dana tersebut menjadi perpanjangan tangan oleh pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)," serunya. 

Sementara, anggota komisi B Dekab Mitra Temmy Naray, mengaku baru tahu terkait informasi ini. Namun dia memastikan akan berkoordinasi dengan rekan lainnya, untuk memantau pelaksanaan proyek tersebut. "Secepatnya kita akan memantau proyek itu. Hanya saja, saat ini, kirena masih butuh data pendukung lainnya," tukasnya.(hari)