 |
| Dinkes saat melakukan sidak di pasar segar. |
Hal ini untuk meminimalisir efek yang akan diterima konsumen.
dari pantauan jurnalmanado.com, masih banyak barang - barang yang didapati sudah kadaluarsa tapi masih beredar di pasaran.
"Kami banyak menemukan minuman jenis Big Cola yang sudah kadaluarsa tapi masih di perjualbelikan. Adda juga bahan minuman yang dijual di sachet serta makanan ringan," terang Leopard F. Tampi, saat diwawancarai di salah satu kios di Pasar Segar Paal Dua, Selasa (30/06/2015).
Barang kadaluarsa tersebut kata Tampi, akan diberikan kesempatan untuk ditukarkan ke distributor.
"Kami masih memberikan kesempatan kepada pedagang untuk menukarkan barang tersebut ke distributor tapi jika lebih dari dua minggu dan barang yang sudah kadaluarsa masih diperdagangkan maka kami akan menyita dan memusnahkannya," tegas Tampi.
Kepala Bidang P2PL Dr Joy Zeekeon mengatakan, sidak oleh dinkes untuk mengantisipasi barang - barang yang sudah kadaluarsa dan masih beredar di masyarakat. Hal ini untuk mencegah sumber penyakit di masyarakat.
"Kami melakukan sidak agar tidak terjadi hal - hal yang diinginkan. Apalagi di bulan ramadhan ini banyak sekali makanan atau minuman beredar dipasaran. Langkah ini juga untuk meminimalisir masyarakat dari penyakit yang disebabkan karena keracunan," kata Seekeon.
Menurutnya sudah beberapa titik yang dilakukan sidak dan masih banyak barang - barang yang kadaluarsa beredar. Untuk itu pihaknya akan mengambil langkah tegas.
Sementara itu, salah satu pedagang di pasar segar mengatakan ,baarang yang sudah kadaluarsa akan ditukarkan oleh distributor namun hingga saat ini distributornya belum datang.
"Kami lagi menunggu distributornya untuk ditukar mana barang yang sudah kadaluarsa," kata Stintje.(man)