
Jurnal,Manado – Memiriskan. Gaji kecil pembayarannyapun
menunggak. Hal itu dialami para pekerja kebersihan di Kabupaten Minahasa Utara
(Minut).
Gaji kami bedlum dibayar selama dua bulan. Per
bulannya 1,5 juta,” ungkap Meydi Pongoh, salah satu pekerja kebersihan asal
Desa Kema.
Kata Pongoh, keterlambatan pembayaran gaji
disebabkan karena bendahara yang tidak bekerja maksimal.
"Torang pe kerja dilapangan sama dengan
Kuda tapi torang pe hak tidak dicairkan. Month kase makan apa torang pe bini
anak," keluh mereka.
Imbas
dari keterlambatan pembayaran gaji, sampah – sampah rumah tangga berserakan
dipinggir jalan.
"Sampah di Airmadidi so menumpuk karena
tidak ada tenaga kebersihan,"ungkap Rini Siwi dan Jeane Karwur dua Ibu
Rumah Tangga.
Kepala
Badan Pengelolah Lingkungan Hidup (BPLH) Tineke Rarung SH ,saat dimintai
keterangan membenarkan,gaji karyawan kebersihan khususnya tenaga honorer belum
dibayar.
"Dorang
pe gaji segera dicairkan dan sementara diproses dibidang keuangan,"
tuturnya. (oga)