
Jurnal,Manado -
“Labbaik Allahumma Labbaik, Labbaik Laa Syarika Laka Labbaik, Innal Hamda Wan
Ni’mata Laka Wal Mulk Laa Syarikalak”, kumandang Talbiyah ini terus bergema
sepanjang jalan dari lapangan Sparta Tikala hingga Masjid Ahmad Yani Manado.
Talbiyah yang diucapkan secara bersahut-sahutan ini, bergema usai Bunda PAUD,
Prof DR Paula Lumentut Runtuwene melepas 1200 peserta peragaan Manasik Haji
Anak dan Orang Tua, yang digelar Badan Pembina Taman Kanak-Kanak (TK) Islam
(BPTKI) Manado, 1436 H/2015, tingkat TK/PAUD, Minggu (13/09/2015) pagi. Luar
biasanya, Bunda PAUD, Prof DR Paula Lumentut Runtuwene usai melepas secara
resmi pelaksanaan Manasik Haji, langsung ikut berbaur dengan ribuan peserta dan
berjalan kaki, dari lapangan Sparta Tikala sampai Masjid Ahmad Yani Manado.
Sontak para orang tua murid, terharu bercampur gembira karena diiringan istri
Walikota Manado DR Ir GS Vicky Lumentut.”Ini bukti kepedulian terhadap umat
Islam. Memang seharusnya begitulah jika menjadi istri pejabat. Harus mengayomi
tanpa pilih kasih. Terima kasih ibu Paula,”ujar ibu Seida Paputungan orang tua
Adil Rarumangkay, salah satu murid TK Islamic Centre yang ikut Manasik terharu
bercampur kagum. Diketahui, 1200 peserta Manasik Haji ini terdiri dari 610 anak
TK dan 590 orang tua murid, termasuk peserta dari sejumlah TK asal Pineleng
Kabupaten Minahasa.
Sementara, Bunda PAUD Prof DR Paula Lumentut Runtuwene saat
menyampaikan pesannya dihadapan ribuan peserta Manasik Haji ketika berada di
dalam Masjid Ahmad Yani, menyebutkan betapa pentingnya pendidikan ahlak dan
ketaqwaan pada Agama bagi anak sejak usia dini. Dalam kesempatan berbahagia
itu, Bunda PAUD menjelaskan secara singkat terkait pentingnya menanamkan 3
Kecerdasan (Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan
Spiritual). “Saya bangga bisa bersama-sama dengan anak-anak dan orang tua
murid. Ini merupakan sumbangsih penting bagi masyarakat Kota Manado untuk
menjaga kerukunan dan memelihara ketaqwaan dan ahlak pada anak sejak usia dini.
Anak adalah harapan orang tua, anak adalah harapan dan penerus bangsa dan
Negara. Jadilah yang terbaik di masa depan, tanpa mengenyampingkan Ahlak dan
Agama. Selamat dan sukses mengikuti Manasik Haji,”ingat Bunda PAUD yang
disambut applaus peserta Manasik. Ketua BPKTI Manado Hj Sofiana Kiyaidemak
mengatakan, tujuan pelaksanaan Manasik Haji yang digelar setiap tahun ini,
untuk menanamkan rukun Islam ke Lima yaitu, Berhaji. Tak lupa dia mengucapkan
terima kasih pada Bunda PAUD yang telah ikut mendukung dan memberikan motivasi
sehingga pelaksanaan Manasik Haji ini berjalan dengan baik. Juga kepada seluruh
panitia dan masyarakat yang ikut mensupport terselenggaranya acara ini. Kendati
prosesi Manasik Haji itu dipenuhi keceriaan sebagaimana anak-anak, namun
berlangsung khusuk. Pengertian Haji itu sendiri secara garis besar, adalah
berkunjung ke Baitullah, untuk melakukan Thawaf, Sa’I, Wukuf di Arafah dan
melakukan amalan-amalan yang lain dalam waktu tertentu (antara 1 Syawal sampai
13 Dzul Hijjah) untuk mendapatkan keridhaan Allah SWT. Manasik Haji adalah
peragaan pelaksanaan ibadah Haji, sesuai rukun-rukunnya. Dalam kegiatan ini,
calon jamaah Haji akan dilatih tentang cara pelaksanaan ibadah Haji. Misalnya,
rukun Haji, persyaratan, wajib, sunah, maupun hal-hal yang tidak boleh
dilakukan selama pelaksanaan Haji. Selain itu, para calon jamaah Haji juga akan
belajar bagaimana praktek Tawaf, Sa’I, Wukuf, Lempar Jumrah dan prosesi lainnya
dengan kondisi yang dibuat mirip dengan keadaan di tanah suci.(tim)