
![]() |
Kepala Biro Humas Pemprov Sulut Jemmy Kumendong |
Jurnal,Manado - PengadaanScience
On a Sphere (SOS) adalah Program Kerjasama Pemerintah Provinsi Sulawesi
Utara dan Pemerintah USA melalui Global System Division (GSD), Earth System
Research Laboratory (ESRL), Kantor Penelitian Atmosfir dan Oceania, National
Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) Departemen Perdagangan USA, hal
itu disampaikan Karo Pemerintahan dan humas DR Jemmy Kumendong MSi.
Sementara yang menjadi dasar pengadaan SOS yaitu Perda Nomor 4 Tahun 2011 Tentang RPJMD 2010-2015 Provinsi Sulawesi Utara, sedangkan tahapan/proses pengadaan SOS-NOAA diawali dengan kunjungan Gubrnur SHS kedaerah khusus Samoa sebagai utusan Khusus RI, dimana dalam kujungan tersebut salah satu Agenda adalah menyaksikan SOS ini di kota Pago-pago, yang menggerakkan motivasi agar Sulawesi Utara memiliki prasarana SOS ini. Selanjutnya melalui contact person ESRL yang diberikan SOS Pago-pago, Sulut dapat melakukan komunikasi dan koordinasi lebih lanjut dengan ESRL NOAA, sehingga pada tahun 2014 lalu, melalui APBD kami boleh mengadakan SOS ini melalui pihak ketiga yaitu PT. BERKAT SATU SOLUSI (BESSCOM), yang saat ini perangkat SOS sudah terpasang diruang SHS SCIENCE (Eks Ruang Rapat Huyula) Kantor Gubernur Sulut.
Sementara yang menjadi dasar pengadaan SOS yaitu Perda Nomor 4 Tahun 2011 Tentang RPJMD 2010-2015 Provinsi Sulawesi Utara, sedangkan tahapan/proses pengadaan SOS-NOAA diawali dengan kunjungan Gubrnur SHS kedaerah khusus Samoa sebagai utusan Khusus RI, dimana dalam kujungan tersebut salah satu Agenda adalah menyaksikan SOS ini di kota Pago-pago, yang menggerakkan motivasi agar Sulawesi Utara memiliki prasarana SOS ini. Selanjutnya melalui contact person ESRL yang diberikan SOS Pago-pago, Sulut dapat melakukan komunikasi dan koordinasi lebih lanjut dengan ESRL NOAA, sehingga pada tahun 2014 lalu, melalui APBD kami boleh mengadakan SOS ini melalui pihak ketiga yaitu PT. BERKAT SATU SOLUSI (BESSCOM), yang saat ini perangkat SOS sudah terpasang diruang SHS SCIENCE (Eks Ruang Rapat Huyula) Kantor Gubernur Sulut.
Dalam rangka
mengoptimalkan pengembangan pemanfaatan saat ini dan kedepan, maka dilakukan
Penandatangan NOTA KESEPAHAMAN untuk Perjanjian Penggunaan Akhir Science On A
Sphere (SOS) pada tanggal 4 September 2015 yang dilakukan oleh Bapak
Gubernur bersaama pihak ESRL NOAA, kata Kumendong sembari menyebutkan, Dengan adanya Nota Kesepahaman ini
Sulut tidak perlu membayar penggunaan Data SOS ini, hanya perlu memperbarui
Nota Kesepahaman setiap 5 (lima) tahun.
Kumendong mengatakan, SOS
adalah Sistem tampilan dunia global yang dletakkan dalam suatu ruangan yang
berbasis Komputer dan Proyektor Video untuk menampilkan
Data dalam Bola Dunia yang berdiameter 6 Kaki (+2 meter), dalam analogi
animasi Bola Dunia Raksasa. Para peneliti di NOAA telah mengembangkan SOS
sebagai suatu alat pendidikan untuk membantu mengilustrasikan Ilmu Pengetahuan
dalam Sistem Bumi kepada Masyarakat luas. Gambar-gambar animasi perubahan
iklim, temperature lautan, badai dapat ditunjukkan melalui Bola dunia
ini, yang mana digunakan untuk menjelaskan bahwa kadang-kadang bahwa
lingkungan suatu proses kompleks yang rumit, dalam suatu cara
yang secarasi multanintuitif dan menarik. Dalam SOS dapat mengakses 500 data
dan fiturter akhir (semua data yang bisa dimonitor dari satelit NOAA dapat
ditampilkan dalam Bola Dunia/SOS ini antara lain,model-model cuaca terkini
(topan tropis dll), Kategori
Air (Temperatur, kimia, permukaan pasang surut, potensi tsunami, kategori udara
(kimia dll), kategori tanah (tutupan tanah, topografi, alurgunung api, gas
maknetik bumi, grafitasi, konsentrasi CO2 dll. Kumendong
menyebutkan, Perkembangan SOS di Dunia
NOAA
mendapatkan hak paten untuk SOS pada tahun 2005 dalam bentuk sistem turn key
yang lengkap.
Sampai
saat ini di seluruh dunia baru terpasang kurang lebih102 Negara, dan di Asia Tenggara
baru Singapura, Philipina dan Indonesia. Di Indonesia baru Provinsi Sulawesi
Utara (Manado). Manfaat bagi Sulut sebagai media exebition untuk membantu
masyarakat dalam study maupun penelitian dan pengembangan IPTEK, memperkuat
program mitigasi bencana, sebagai referensi data dalam penyusunan rencana
pembangunan daerah di semua stakeholder dan wilayah. Sementara anggarannya
dialokasikan melalui DPA Dinas Diknas Sulut TA 2014 sejumlah Rp. 3,2 Miliar
yang dibayarkan ke NOAA sebesar USD 155.000 untuk biaya sistem, konsultasi,
pemasangan, pelatihan dan perjalanan, serta sisanya untuk membeli perangkat
keras SOS dan kelengkapan lainnya, ungkap Kumendong yang didampingi Kabag Humas
Roy Saroinsong SH, sekaligus menjawab pemberitaan media lokal sulut edisi
Selasa kemarin bertajuk "Pengadaan SOS di Pemprov Sulut dinilai Tidak
Tepat"(tim)