
Namun, tak sedikit juga yang
berpikir kalau koperasi justru mencekik secara halus dengan alasan potongan dan
bunga pinjaman yang sangat besar hingga 20 persen. Bukan hanya itu, kejelasan
atas kelegalan koperasi pun dipertanyakan. Menanggapi itu, Komisi 2 bidang Ekonomi
dan Keuangan konsultasi ke Jakarta, pekan lalu.
Noldy Lamalo, Wakil Ketua Komisi
2 membenarkan kunjungan tersebut. "Ya, beberapa hari yang lalu komisi 2
berkunjung ke Kementerian Koperasi dan UKM untuk konsultasi terkait
koperasi," ujar Lamalo kepada awak media saat ditemui di gedung cengkih, Selasa (26/01/2016).
Tambahnya, ada beberapa hal yang
ditekankan oleh instasi terkait seperti koperasi yang tak jelas dan yang
fiktif. "Ditegaskan, Koperasi yang tak jelas dan memberikan laporan fiktif
harus di tutup. Apalagi yang bersifat rentenir," ungkap Legislator dari
dapil Bitung.
Terkait kabar bahwa akan
ditutupnya setiap koperasi yang ada, ditepis Lamalo. "Tidak benar. Hanya
yang bermasalah, tidak semuanya," pungkas Lamalo yang diiyakan 2
Legislator lain, Ferdinand Mangumbahang dan Juddy Moniaga.(bin)