
Jurnal,Manado-Menjadi
Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) yang di usulkan oleh legislatif ternyata
tidak menjamin Pantia khusus (Pansus) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) memberikan
perhatian penuh. Pasalnya, rapat perdana Pansus BUMD dan eksekutif yang di
gelar di Ruang Rapat II DPRD Sulut, Rabu (11/05/2016), hanya dihadiri ketua
pansus Teddy Kumaat, sekertaris pansus Ferdinand Mangumbahang dan kedua
anggotanya yakni Netty Agnes Pantouw dan Boy Tumiwa. Sedangkan dari eksekutif
hanya di hadiri oleh Asisten 1 Sanny Parengkuan dan kabid dari biro hukum.
Pansus yang
di juluki pansus Sexy ini, hanya menjadi rebutan dari masing-masing ketua dan
anggota fraksi untuk bisa masuk dalam daftar nama anggota pansus, tapi mirisnya
di saat berjalannya pembahasan ketua-ketua fraksi yang bertanggung jawab dalam
pembahasan ranperda tersebut malah tidak ada di tempat dan lebih memilih untuk
terbang pelesir ke luar negeri, seperti misalnya ketua fraski Golkar Eddyson
Masengi dan ketua Fraksi Demokrat Edwin Lontoh, dan ketua Fraksi restorasi
nurani keadilan Felly Runtuwene yang
saat ini tengah menikmati liburan di negeri paman Sam.
Kumaat yang
diwawancarai usai rapat tadi mengatakan bahwa rapat perdana tadi hanya membahas
substansi materi ranperda,
"Untuk
rapat perdana tadi, kami membahas substansi saja sedangkan untuk formatnya kita
masih menunggu kajian biro hukum, jadi belum masuk pada pembahasan pasal demi
pasal" beber ketua fraksi PDIP ini.
Sebelumnya,
Kumaat yang dikonfirmasi terkait banyaknya anggota pansus yang sedang tidak
berada di tempat, beberapa hari yang lalu, Kumaat mengatakan bahwa itu tidak
menjadi masalah.
"Meski
hanya saya yang hadir dan memimpin rapat tanpa ada anggota pansus lainnya,
pembahasan tetap berjalan karena tidak ada aturan yang mengatur bahwa pembahasan
harus korum" jelasnya.(oktaviana)