Iklan

May 4, 2016, 09:03 WIB
Last Updated 2016-05-04T16:03:22Z
Minahasa

Sandera abu Sayyaf pulang Tondano, Pemerintah dianggap kurang pro aktif


Julian Philip saat dijemput istri dan keluarga serta warga

Jurnal,Tondano -  Kedatangan Julian Philip salah satu korban penyanderaan kelompok Abu Sayaf di rumahnya di kelurahan Sasaran Tondano disambut tangis sukacita kaum keluarga. Dari pantauan sejak pagi hingga sore tadi keluarga dan masyarakat sekitar telah berkumpul di rumah Kel. Philip Wongkar. Julian Philip merupakan satu dari 10 korban sandera Abu Sayyaf yang telah dibebaskan dan dipulangkan ke Tanah Air.
Julian Philip tiba di rumahnya di tondano sekitar Pkl.16.30 wita ditemani Istri Vemmy Wowor dan anaknya, Mark Philip. Tangisan keluarga langsung pecah saat Julian turun dari mobil yang ditumpangi dari bandara. Seperti diketahui Julian Philip adalah korban penculikan kelompok Abu Sayyaf di perairan Filipina. “Puji Tuhan saya bisa tiba dengan selamat di rumah kami ini saya belum mau berkomentar banyak karena masih trauma dengan apa yang terjadi sebab kami hidup dalam ketakutan dan selalu diancam untuk dibunuh,”ujar Julian. Ditambahkannya para penyandera memberi batas waktu bagi mereka dan para negosiator untuk memberikan uang tebusan, dan jika tidak memberi uang tebusan maka besar kemungkinan mereka akan dibunuh. “Hari senin kemarin adalah penentuan apakah kami akan dibebaskan atau tidak dan akhirnya terima kasih karena kami akhirnya dibebaskan,”tambahnya.
Warga yang datang turut memberikan dukungan kepada Julian namun dilain pihak ikut pula menyayangkan upaya pemerintah yang dianggaap kurang proaktif dibanding pihak perusahaan yang sangat peduli dengan memberikan uang tebusan. Hal ini mengundang perhatian dan desas desus dikaitkan dengan pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri beberapa hari lalu yang mengeluarkan pernyataan mengagetkan yakni Menurut mantan Presiden RI itu, 10 sandera WNI bebas dari tangan Abu Sayyaf berkat uang tebusan.
"Situ kok ngurusin sandera, wong sandera sudah ada yang ngurusi, mending ngurusi ibu-ibu bidan ini. Jelas saja sandera dilepas, wong dibayar, kok," kata Megawati dalam sebuah diskusi berjudul "Mencari Solusi Rekrutmen PNS yang Adil bagi Bidan PTT" di Hotel DoubleTree by Hilton, Jakarta, Senin (2/5).
“Masih ada 4 warga kita yang di sandera ayolah pemerintah maupun tokoh tokoh agama mungkin melalui pendekatan secara agama Islam bisa dilakukan agar warga Negara kita secepatnya dibebaskan,”ungkap Susan warga masyarakat Tondano.(hka)