
Julian Philip saat dijemput istri dan keluarga serta warga |
Jurnal,Tondano - Kedatangan Julian Philip salah satu korban
penyanderaan kelompok Abu Sayaf di rumahnya di kelurahan Sasaran Tondano
disambut tangis sukacita kaum keluarga. Dari pantauan sejak pagi hingga sore
tadi keluarga dan masyarakat sekitar telah berkumpul di rumah Kel. Philip
Wongkar. Julian Philip merupakan satu dari 10 korban sandera Abu Sayyaf yang
telah dibebaskan dan dipulangkan ke Tanah Air.
Julian
Philip tiba di rumahnya di tondano sekitar Pkl.16.30 wita ditemani Istri Vemmy
Wowor dan anaknya, Mark Philip. Tangisan keluarga langsung pecah saat Julian
turun dari mobil yang ditumpangi dari bandara. Seperti diketahui Julian Philip
adalah korban penculikan kelompok Abu Sayyaf di perairan Filipina. “Puji Tuhan
saya bisa tiba dengan selamat di rumah kami ini saya belum mau berkomentar
banyak karena masih trauma dengan apa yang terjadi sebab kami hidup dalam
ketakutan dan selalu diancam untuk dibunuh,”ujar Julian. Ditambahkannya para
penyandera memberi batas waktu bagi mereka dan para negosiator untuk memberikan
uang tebusan, dan jika tidak memberi uang tebusan maka besar kemungkinan mereka
akan dibunuh. “Hari senin kemarin adalah penentuan apakah kami akan dibebaskan
atau tidak dan akhirnya terima kasih karena kami akhirnya
dibebaskan,”tambahnya.
Warga yang
datang turut memberikan dukungan kepada Julian namun dilain pihak ikut pula
menyayangkan upaya pemerintah yang dianggaap kurang proaktif dibanding pihak
perusahaan yang sangat peduli dengan memberikan uang tebusan. Hal ini
mengundang perhatian dan desas desus dikaitkan dengan pernyataan Ketua Umum PDI
Perjuangan, Megawati Soekarnoputri beberapa hari lalu yang mengeluarkan
pernyataan mengagetkan yakni Menurut mantan Presiden RI itu, 10 sandera WNI
bebas dari tangan Abu Sayyaf berkat uang tebusan.
"Situ
kok ngurusin sandera, wong sandera sudah ada yang ngurusi, mending ngurusi
ibu-ibu bidan ini. Jelas saja sandera dilepas, wong dibayar, kok," kata
Megawati dalam sebuah diskusi berjudul "Mencari Solusi Rekrutmen PNS yang
Adil bagi Bidan PTT" di Hotel DoubleTree by Hilton, Jakarta, Senin (2/5).
“Masih ada 4
warga kita yang di sandera ayolah pemerintah maupun tokoh tokoh agama mungkin
melalui pendekatan secara agama Islam bisa dilakukan agar warga Negara kita
secepatnya dibebaskan,”ungkap Susan warga masyarakat Tondano.(hka)