Iklan

December 15, 2016, 14:24 WIB
Last Updated 2016-12-15T22:24:20Z
Dinamika

"Saya Masih Betah di Sulut"


Inspektur Jendreal Polisi (Irjen Pol) Wilmar Marpaung, SH

Jurnal,Manado - Serah terima Jabatan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Utara dipastikan akan berlangsung pada Bulan Desember ini. Kapolda lama Inspektur Jendreal Polisi (Irjen Pol) Wilmar Marpaung, SH akan beralih tugas menuju Lembaga Pendidikan Kepolisian (Lemdikpol) Polri sebagai Widyaiswara  Utama Sespim dan akan digantikan oleh mantan Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Bambang Waskito.

Dalam lubuk hatinya, putra Batak ini ternyata masih rindu untuk tetap memimpin Polda Sulut.
“Saya masih senang bertugas di sini karena masyarakatnya terbuka dengan saya. Tapi memang itu mungkin sudah jalan Tuhan. Rancangan kita bukan rencana Tuhan,” kata Marpaung, Kamis (14/12/2016).

Diakui, dirinya kaget ketika melihat Telegram Polri tersebut. “Sebenarnya saya berharap nanti keluar Januari 2017. Tapi saya tidak bisa berbuat apa-apa, itu adalah keputusan pimpinan," tambahnya.

Selama 1 Tahun 9 Bulan menjadi Kapolda, Marpaung sendiri berhasil membawa Polda Sulut meraih penghargaan sebagai Polda terbaik se-Indonesia pada bulan Februari 2016. Namun dirinya mengakui pencapaian tersebut atas kerja keras yang dilakukan secara bersama dengan anggotanya.

“Tanpa kerja keras tidak mungkin bisa mencapai prestasi. Jadi ini juga berkat dukungan dari seluruh anggota, program-program kita ya tim khusus Barracuda, Tim Manguni, Tim Paniki dan tim-tim khusus lain yang di Polres-Polres. Lewat kecepatan respon dari tim-tim khusus yang sudah kita berikan pelatihan-pelatihan ini, sehingga mereka bisa quick respon. Serta program-program brenti jo bagate, operasi-operasi miras, operasi-operasi sajam, yang terus-menerus kita lakukan tiap malam, sehingga ini juga bisa menekan gangguan Kamtibmas. Hasilnya akhirnya Polda Sulut berhasil meraih Rangking 1,” akunya.

Marpaung pun berharap, dengan adanya pimpinan baru yang akan menggantikannya, program-program yang sudah dijalankan  seperti Tim-Tim khusus, tidak dibubarkan. “Saya juga berharap dukungan seluruh anggota dan masyarakat yang diberikan kepada saya, juga hendaknya diberikan kepada Kapolda yang baru. Sehingga, keberhasilan yang saya capai ini, bisa juga dicapai oleh Kapolda yang menggantikan saya nanti,” pintanya.

Namun mantan Kapolres Bitung ini mengakui, dalam kepemimpinannya masih banyak kekurangan yang dirasakannya, seperti arogansi anggota terhadap masyarakat. “Tetapi kita terus lakukan tindak-tindakan terhadap setiap pelanggaran yang dilakukan oleh anggota. Dan saya setiap ada kasus-kasus menonjol, saya yang turun langsung. Pada waktu konflik di Dumoga, di Imandi-Tambun itu.  Ini juga memberi motivasi anggota. Sehingga bisa segera diatasi dan pelakunya bisa segera ditangkap dan diproses,” tegasnya.

Disinggung soal upaya penyogokan yang dilakukan oknum warga kepadanya, dirinya pun tak memungkiri bahwa itu pernah dialaminya, namun saat itu dengan tegas dirinya menolak sogokan tersebut.

“Iya, memang itu ada. Tapi saya tetap menolak adanya upaya-upaya penyogokkan terutama dalam hal menangani kasus. Saya selalu menekankan kepada anggota, terutama penyidik. Supaya dalam menangani perkara harus dengan hati nurani. Jujur, adil dan transparan. Jaman sekarang kan tidak boleh kita bermain kasus. Harus sesuai dengan aturan hukum.  Yang salah katakan salah, yang benar katakan benar. Jangan dibolak-balik begitu, jangan ada yang direkayasa. Jadi semua harus sesuai aturan,” ungkapnya.

Untuk perayaan Natal dan Tahun baru ini, Marpaung sendiri telah mengkonsepkan soal rencana pengamanannya (Renpam) sebelum dirinya terganti. Pengaman ekstra pun siap dilaksanakannya.

“Walaupun nanti saya tidak di sini, nanti saya coba sampaikan kepada Kapolda yang baru. Mengingat di sini mayoritas Kristen. Kegiatan ibadah Natal cukup banyak di gereja-gereja dan tempat-tempat yang lain dan ini perlu pengamanan yang ekstra,” terangnya.

“Kalau ada yang dicurigai, orang maupun barang-barang, segera dilaporkan kepada aparat kepolisian dan aparat lain. Juga perbatasan-perbatasan perlu dijaga dari ancaman-ancaman teroris. Tetapi dengan kesiapsiagaan, kegiatan yang insentif seperti patroli, razia, kemudian siskamlingnya, saya kira bisa memperkecil dan mempersempit pelaku kejahatan untuk melakukan kejahatannya,” tandasnya.(wulan)