Jurnal, Manado- Antisipasi menyusupnya kelompok teroris yang mulai terdesak pasca aksi baku tembak dengan militer Filipina di
kota Marawi beberapa hari lalu, Pemerintah Provinsi Sulut termasuk Kabupaten/Kota diminta untuk waspada dan mengaktifkan wajib lapor 1x24 jam
bagi warga pendatang luar daerah.
"Antisipasi menyusupnya teroris dari Filipina, Pemerintah Provinsi Sulut maupun Kabupaten/Kota harus memperketat keamanan transportasi laut.
Bahkan diberlakukan wajib lapor 1x24 jam bagi warga pendatang dari luar daerah, kalau tidak ada urusan penting dalam beberapa hari sebaiknya langsung dipulangkan," tegas Legislator DPRD Sulut, Kristovorus Decky Palinggi (KDP).
Lanjut dikatakan KDP, dalam situasi dan kondisi saat ini, pemerintah daerah juga harus fokus akan keamanan daerah. Pasalnya, tanpa disadari
Provinsi Sulawesi Utara dan Kabupaten/Kota yang ada telah dipenuhi dengan orang yang tidak jelas asal-usulnya.
"Sudah banyak pendatang dari luar daerah yang masuk ke Manado dengan tujuan menguasai, banyak dari mereka diduga datang dengan modus sebagai
pedagang dan penjual jajanan. Pemerintah provinsi melalui instansi terkait harusnya lebih ekstra ketat memonitor pergerakan tersebut, jangan
hanya sibuk urus proyek untuk mendapatkan fee," ungkap KDP sembari meminta hal ini juga menjadi perhatian serius dari Pemerintah pusat.
"Pemerintah pusat juga harus memberikan atensi khusus atas masalah keamanan ini, mengingat negara tetangga (Filipina) melalui Presiden Rodrigo Duterte sedang menggalakan penumpasan teroris di daerahnya," pungkas KDP. (bin)