Iklan

June 13, 2017, 01:44 WIB
Last Updated 2017-06-13T08:44:32Z
Dinamika

Puluhan Rukun Tunjang KKBSU Timika

Jurnal,Timika -Salah satu anugerah yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa kepada Masyarakat Sulawesi Utara adalah semangat untuk menjadi yang terbaik dalam bidang masing masing apalagi saat merantau hidup dinegeri orang baik di wilayah Nusantara bahkan manca negara.Sejak akhir tahun enam puluhan masyarakat Sulawesi Utara telah berperan serta dalam mengisi pembangunan dalam segala bidang profesi termasuk misi keagamaan, pendidikan dan misi kebudayaan di tanah Papua ini. Hal itu juga terjadi di daerah Kabupaten Mimika.  Kehidupan yang harmonis  secara rukun dan damai diterapkan didaerah ini, bahkan Orang-orang Sulawesi Utara yang datang pertama kali di Timika disebut juga sebagai salah satu perintis  yang memulai sebagai penghubung dengan pihak Perusahaan sampai terlibat pula dalam pembangunan sehingga secara perlahan menjadi Timika yang dahulu adalah hutan belantara.
Pada bulan Desember tahun 1973 mulai diadakan Pertemuan cikal-bakal terbentuk Komunitas orang Sulawesi Utara di Timika dimulai dari kegiatan ibadah bersama, arisan dan membentuk Kerukunan yang pertama dengan Nama Kerukunan  “MAESAAN” Timika yang warganya tersebar di berbagai tempat di Kabupaten Mimika. "Diantara perintis terbentuknya Kerukunan “MAESAAN” ini adalah Irving Rorimpandey, George Stock, Yooce Sangari,  Hanny Wowor, Yoppy Pusung, Tonny Tuwaidan, Decky ingkiriwang, Eddy Kalangi,  Yos Pantouw, John Karauwan,  Evert Rorimpandey,  Jack Kusoy, Ventje Repi, Emilius Pangemanan,  Leo Sompotan, Lot Rangkang, Charles Rompis,   Aleks Porayou, Albert Awuy, Wendi Nelwan, dan yg lainnya," ujar Cherly Lumenta ketua KKBSU saat ini. Pada tanggal 23 Oktober 2000 warga yg berkumpul memutuskan  untuk menggunakan nama BOHUSAMI yang dikenal dengan nama Kerukunan Keluarga Besar Sulawesi Utara  untuk dapat menghimpun seluruh warga Sulawesi Utara yang berdomisili di Kabupaten Mimika, dengan ketua pertama (2001-2003) Jemmy wangke.
Setelah itu berbagai kegiatan dilaksanakan sebagai wadah pemersatu warga kawanua yang juga membentuk rukun rukun kecil perdaerah atau kampung masing masing. "Saya ibaratkan rukun kecil ini dengan istilah hampir 60 Pasukan yang topang KKBSU di Timika ini, "ujar Meyer Walangare yang didampingi Berry Pakasi, Ceska walangare dan Ivan Pakasi asal Touliang Oki Tondano sambil bercanda dalam pertemuan rukun.

Pertemuan Rutin Pengurus KKBSU yakni tiap 3 bulan mengadakan pertemuan dan ibadah. Kedepan KKBSU sudah menyiapkan lahan untuk tempat pembangunan Gedung Mapalus/Wale Wangko tempat berkumpul dan bermufakat yang berada di kompleks LANAL Gorong2 Timika. "Disamping itu untuk menggalakan budaya kesenian Kolintang dan Maengket di Timika akan diadakan festival kesenian," tambah Alex Pantow Sekretaris dalam perbincangan dengan Jurnalmanado dirumah bpk. Jem Sumaraw. Maju terus KKBSU Timika, baku baku bantu, baku baku sayang, baku beking pande. (Hence Karamoy)