
![]() |
Saat konpress |
Bahkan dalam pelaksanaan Temu Nasional (tenas), tanggal 20 - 22 dimana sulut menjadi tuan rumah, mereka akan mengeluarkan pernyataan sikap.
"Kami menolak rasikalisme, dan intoleransi yang dibawa sekelompok tertentu untuk menghancurkan NKRI dan mengganti pancasila sebagai dasar negara. Dengan tegas kami menyatakan bahwa gerakan pramuka harus bebas dari paham tersebut," kata Tambun, saat press conference di Casa De Wanea Manado sore tadi Senin (21/8/2017). Sembari mengatakan mendesak pemerintah untuk Kwartir Nasional (Kwarnas) untuk membersihkan, mengganti dan memberhentikan anggota kwarnas, kwarda dan kwarcab yang terlibat dalam organisasi berpaham radikal dan intoleransi.
Tambun tak menampik memang ada beberapa oknum tertentu dalam pengurusan Kwartir Nasional (Kwarnas) yang mempengaruhi gerakan Pramuka masuk ke suatu aliran politik.
"Dalam forum ini, kami desak agar dilakukan musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) menggantikan pimpinan Kwarnas yang sekarang. Kalau itu dinilai sudah melanggar anggaran dasar Pramuka, "terang Tambun yang mengakui pernah menjabat Ketua Dewan Kerja Pramuka lima periode tersebut.(man)