Iklan

September 18, 2018, 15:43 WIB
Last Updated 2018-09-18T22:43:17Z
Dinamika

Gelar Deklarasi Damai Pilpres dan Pileg tahun 2019, Ribuan Ormas Ramaikan Megamas Manado

Jurnal Manado - Gelar Deklarasi Damai Pilpres dan Pileg tahun 2019 , Ribuan massa dari berbagai Ormas, LSM dan elemen masyarakat Sulawesi Utara (Sulut) ramaikan Lapangan Basket Megamas Manado , Selasa (18/09/2018).

Kegiatan ini dihadiri oleh Kapolda Sulut, Irjen Pol Bambang Waskito didampingi Wakapolda, Brigjen Pol Johni Asadoma bersama pejabat utama Polda Sulut,Wakil Walikota Manado Mor Dominus Bastiaan , pimpinan Forkopimda Sulut lainnya, KPU, Bawaslu, para tokoh agama dan tokoh masyarakat.

Deklarasi bertajuk “Terwujudnya Pemilu yang Aman, Damai dan Sejuk di Sulawesi Utara” ini, diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dilanjutkan doa berantai lintas agama, dibawakan oleh masing-masing tokoh agama.

Dalam kesempatan ini, Kapolda Sulut melalui Kasubdit Cyber Crime Ditreskrimsus, AKBP Iwan Permadi menyosialisasikan tentang UU ITE. “Kami mengimbau, Pemilu damai tidak hanya terwujud di dunia nyata, namun juga di dunia maya. Mari kita bijak dalam menggunakan media sosial,” imbaunya.

Kasubdit juga mengajak masyarakat untuk melaporkan postingan di media sosial terkait berita hoax, ujaran kebencian, isu SARA dan fitnah yang berpotensi dapat memecah belah persatuan dan kesatuan maupun upaya menjatuhkan pihak tertentu. “Jangan ragu-ragu untuk melapor. Jika terbukti pasti akan kami tindaklanjuti,” pungkasnya.

Selanjutnya untuk menumbuhkan semangat kebersamaan dalam mewujudkan Pemilu damai, perwakilan orator dari masing-masing Ormas, menyampaikan orasinya di atas panggung. Teriakan yel-yel “Kami Indonesia, NKRI Harga Mati,” mengakhiri rangkaian orasi.

Pada acara inti, dibacakan pernyataan deklarasi damai oleh Chrisye Lengkong, ditirukan seluruh peserta. Usai orasi, Forkopimda beserta seluruh peserta membubuhkan tanda tangan di atas spanduk berwarna putih, sebagai wujud dukungan pelaksanaan Pemilu tahun 2019 yang aman, damai dan sejuk. Dirangkaikan pelepasan burung merpati oleh Forkopimda, sebagai simbol perdamaian.

Kegiatan turut dimeriahkan dengan berbagai hiburan kesenian tradisional, seperti tari Kabasaran, Maengket, musik bambu dan beladiri. Jalannya deklarasi juga mendapat pengamanan dari personel Polda Sulut dan jajaran.(Ipeh)