Jurnal,Manado – Tahapan formal Pemilu 2019 yang meliputi
pemilihan presiden dan wakilnya, anggota DPR serta DPD, telah resmi dimulai
dengan kampanye, sejak Minggu (23/9/2018), dan akan berpuncak pada hari
pencoblosan, Jumat, 19 April 2019.
Disulut sendiri, pesta demokrasi sudah semakin terasa.
Sejumlah partai – partai besar yang notabane ketua partainya adalah kepala
daerah di Provinsi maupun Kabupaten/Kota telah mencalonkan kader – kader
andalan guna meraup kursi terbanyak yang tujuannya untuk menguasai parlemen.
Salah satu partai penguasa di sulut adalah PDIP yang dinakhodai Olly
Dondokambey.
Partai berlambang kepala banteng ini memasang target yang
tidak muluk – muluk.
“PDIP Sulut menang. Baik pemilihan Pilpres maupun
legislatif,” kata Olly yang juga adalah gubernur sulut.
Keyakinannya bukan tidak beralasan sebab pada Pilpres dimana
usungan PDIP adalah incumbent dan partai kualisi adalah partai – partai besar.
Pun dengan perolehan kursi di DPR RI, PDIP Sulut memperoleh terbanyak.
Sementara di DPRD Provinsi, PDIP meraih kursi terbanyak sehingga posisi Ketua
dewan yang tadinya diduduki oleh partai golkar dapat direbut oleh PDIP. Lain
halnya di Ibu Kota Provinsi yaitu kota manado, PDIP hanya berhasil meraih enam
kursi sehingga memposisikan diri sebagai wakil ketua.
PDIP Sulut target menang baik Pemilihan Presiden dan
Pemilihan Legislatif ditingkat Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota. Demikian
dikatakan Ketua DPD Sulut Olly Dondokambey, Rabu (30/01/2019).
“Kita target untuk DPR RI target 3 kursi, awalnya hanya dua
kursi. Provinsi target minimal 14 kursi, manado target 10 kursi, kita target
ketua dewan,”pungkas Olly.
Diketahui ini pertama kalinya pemilihan presiden dan
pemilihan para anggota legislatif dilakukan serentak. Pada pesta demokrasi
sebelumnya, tahun 2014 dilakukan dua pemilu: pemilihan legislatif berlangsung
pada 9 April untuk memilih 560 anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pusat dan
132 anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dan para anggota DPRD Provinsi dan
DPRD kota/kabupaten.
Biaya penyelenggaraan Pemilu 2019 ini dianggarkan sebesar
24,8 triliun rupiah. Ini meningkat sekitar 700 miliar dibandingkan Pemilu 2014,
yang diselenggarakan dengan biaya 24,1 triliun. Namun Pemilu tahun 2014, hanya
Pemilu legislatif. Kali ini dilangsungkan serentak dengan pemilihan Presiden
dan wakil presiden.(man)