Iklan

December 10, 2019, 17:57 WIB
Last Updated 2019-12-11T01:57:08Z
Dinamika

Mengetahui Sepak Terjang PT. MSM dan TTN

JurnalManado - Toka Tindung Gold Mine yang terletak di Kecamatan Likupang Timur Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara (Sulut) merupakan tambang galian terbuka atau dikenal dengan nama ‘Pit’ yang memiliki kandungan emas terbesar.

Luas area tambangnya mencapai 8.986 hektar atau 400 ribu km persegi, atau 1,3 persen dari rencana kontrak karya yang 741.000 hektar. Pemerintah RI telah merestui tambang ini sejak tahun 1986 sesuai kontrak karya generasi VI.

Saat ini kepemilikan perusahaan tambang Toka Tindung Gold Mine terdiri atas 5 % Archipelago dan 95 % oleh Rajawali Corporation.

Menurut Superintendent Public Relation External Relation Hery Rumondor, PT MSM dan PT TTN menargetkan produksi antara 160 ribu sampai 180 ribu ons emas setiap tahun.

“Yang kita hasilkan di sini memang berbentuk bulion campuran emas dan perak. Komposisinya mungkin 60 perak dan 40 emas. Selanjutnya, kita kirim logam mulia tersebut untuk dimurnikan agar bisa mendapatkan emas murni,” terang Inyo di lokasi.

Sementara, kapasitas produksi pabrik 1.7mtpa, dengan karyawan sebanyak 80 persen masyarakat lokal Indonesia, masyarakat desa lingkar tambang, dan sisanya berasal dari tenaga asing. Semua karyawan bekerja dengan menggunakan sistem shief sebagaimana ditetapkan melalui SOP.

Ada tiga shief kerja dalam setiap hari dan selalu bergantian dengan total karyawan sebanyak 1.600, dimana 80 persen karyawan, kita rekruit dari tenaga lokal. Kita melatih mereka, agar layak bekerja di industri pertambangan,” ujar Inyo.

Keselamatan kerja menjadi prinsip utama pengoperasian PT. MSM yang telah mencapai 5 juta jam bekerja, tanpa terjadi kecelekaan sekali pun. Penghargaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terus diraih perusahaan tambang di Minut ini dari Kementerian terkait.

Hal ini merupakan bentuk profesionalitas kerja dan mengedepankan keselamatan pekerja.

PT MSM dan PT TTN yang kini merupakan anak perusahaan PT Archi Indonesia, dalam pengoprasian pertambangan, sangat menjamin keamanan dan keselamatan para tenaga kerjanya melalui prosedur yang profesional.

Itu sebabnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI mengganjar perusahaan tambang ini dengan berbagai penghargaan dari tahun ke tahun.

Pada November 2019 silam, PT MSM dan PT TTN, anak perusahaan PT Archi Indonesia ini mendapat penghargaan dari Indonesia Mining Association (IMA).

Penghargaan IMA bagi perusahaan tambang ini, langsung diterima Direktur David Sompie disaksikan Presiden Joko Widodo dan Menteri ESDM RI Arifin Tasrif di Jakarta.

Selain target perusahaan kata Inyo, mereka juga telah melaksanakan program untuk masyarakat sekitar tambang diantaramya program pendidikan, pertanian, peternakan, kesehatan, air bersih, sosial dan keagamaan.

"Ini merupakan program tanggungjawab sosial pihak PT. MSM/TTN kepada masyarakat sekitar tambang. Selain bekerjasama dengan masyarakat setempat pemerintah pun kita libatkan dalam rangka program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan, kawasan ekonomi agribisnis, agroindustri serta agrowisata serta pembangunan bak penampungan air bersih untuk masyarakat di sekitar area tambang tersebut," tandasnya.(man)