Iklan

April 18, 2020, 06:02 WIB
Last Updated 2021-01-21T12:53:55Z
Mitra

Bupati JS Bentuk Relawan Penggali/Pengubur Korban C19, Muspida dan Warga Daftarkan Diri

Jurnal Mitra – Rasa solidaritas ditunjukan sejumlah petinggi hingga masyarakat di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) terhadap korban Virus Corona (COVID-19).

Berawal dari pernyataan Bupati Minahasa Tenggara (Mitra) James Sumendap yang menyatakan siap menguburkan para korban diduga dan atau Positif COVID-19 jika tidak ada yang bersedia, sejumlah warga ternyata tergerak hatinya.

Sontak ketika ajakan khusus dikeluarkan untuk seluruh anak bangsa di Kabupaten Mitra yang bersedia masuk dalam Relawan Tim COVID-19 untuk menguburkan jenazah korban diduga dan atau Positif COVID-19, sejumlah pejabat, seperti Kapolres Mitra AKBP Robby Rahardian, Kajari Minsel I Wayan Eka Miartha, Ketua KPU Mitra Wolter Dotulong, sejumlah Anggota DPRD Mitra, pejabat di Pemkab Mitra, tokoh masyarakat, dan rohaniwan, dan masyarakat, serta insan pers terpanggil untuk turut menjadi relawan dalam kegiatan kemanusiaan ini.

“Tanpa melihat strata sosial, silakan daftar. Ini pekerjaan mulia!” tandas James Sumendap, Sabtu (18/4/2020).

Bukan hanya itu saja, Bupati Mitra bahkan menyebutkan bahwa pihaknya sudah menyiapkan lahan khusus untuk penguburan jenazah korban diduga dan atau Positif COVID-19, jika ada penolakan dari masyarakat untuk dikuburkan di pekuburan umum.

“Kita sudah punya lahan untuk dijadikan pekuburan. Hanya saja saya yakin masyarakat Mitra adalah masyarakat yang cerdas dan memiliki rasa solidaritas karena hingga saat ini tidak ada penolakan dari mereka,” pungkasnya.

Lanjut dikatakan Bupati Mitra bahwa inilah yang dimaksud melahirkan jiwa sosial ketika banyak orang sesungguhnya tidak menyukainya.

“Satu hal dalam hidup ini yang kita takutkan adalah kematian, satu hal yang kita tidak suka kalau pada waktunya membahayakan kita, tapi satu hal yang membuat kita terpanggil ketika seseorang membutuhkan kita. Terima kasih untuk semua yang bersedia menjadi tim pengubur. A posse ad esse non valet consequentia,” tutup James Sumendap.(hak)