Iklan

April 19, 2020, 04:02 WIB
Last Updated 2021-01-21T12:35:06Z
Pemerintahan

Selain Berupaya Berantas Penyebaran Virus Covid19 Gubernur dan Wagub Tetap Jalankan Tugas Rutin

Jurnal Manado - Meski dalam kondisi yang memprihatinkan, pemerintah tak henti melakukan koordinasi untuk penanganan penyebaran virus covid19 di Indonesia. Bersama Presiden RI Jokowi, 34 gubernur mengikuti rapat terbatas (Ratas) melalui video conference dari  Istana Merdeka Jakarta, Selasa (24/3/2020).
Ratas online ini juga melibatkan menteri terkait, untuk mendengar secara langsung pengarahan Presiden Jokowi terkait penanganan penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19) yang kini telah menjangkiti hampir seluruh wilayah provinsi di Indonesia.
Arahan yang disampaikan oleh Presiden Jokowi untuk menjadi fokus semua instansi pusat dan daerah, sebagai berikut.
Pertama, keselamatan adalah yang utama.
Terkait dengan lockdown menurut Presiden, di Indonesia yang paling pas adalah physical distancing, menjaga jarak aman dan kalau itu bisa dilakukan, maka akan bisa mencegah penyebaran COVID-19 ini.
Usai mengikuti ratas online, Gubernur Olly didampingi Wakil Gubernur Steven O.E. Kandouw dan Sekdaprov Edwin Silangen mendukung penuh setiap kebijakan pemerintah pusat dalam menangani pandemik covid-19 di Indonesia.
Dirinya juga mengajak masyarakat untuk selalu mengikuti arahan pemerintah menjaga jarak fisik dalam mencegah penyebaran covid-19.
Selain itu juga, gubernur mengadakan rapat lewat vidio conference dengan bupati/walikota se sulut, Selasa (31/3/2020).
Rapat tersebut diikuti Kapolda Sulut, Kodam XIII Merdeka, Kejati Sulut bersama Bupati/Walikota dan Forkopimda Kabupaten/Kota, dalam rangka memantau perkembangan serta proses penanganan covid-19.
Dalam rapat teleconference, selaku Ketua Gugus Tugas (Covid-19) Sulawesi Utara (Sulut) dia menegaskan bupati dan wali kota di Provinsi Sulut harus stand by, serta tetap berada di wilayahnya masing-masing dalam penanganan pencegahan virus korona dan betul-betul memperhatikan situasi dan kondisi daerahnya guna memutus mata rantai virus Covid 19.
Pun dengan Wakil Gubernur Sulut Steven OE Kandouw, dirinya menajalankan tugas yang diemban skaligus mendengarkan "curhat" para pengusaha dan pekerja serta warga. Seperti beberapa waktu lalu, dimana 15 ribuan tenaga kerja (naker) di sektor pariwisata terdampak terungkap rapat antara Pemprov Sulut dan pelaku pariwisata di Sulut, Kamis 16 April 2020. Pertemuan lewat video conference (vicon) dengan perwakilan pelaku wisata se-Sulut, dipandu tim IT Dinas Kominfo Pemprov Sulut.
Wagub Kandouw menyampaikan bahwa ada 6 langkah strategis yang disiapkan ODSK selaku pemimpin daerah ini, dalam meringankan sekaligus menciptakan suasana survive bagi sekitar 15 ribuan naker sektor pariwisata di Sulut yang terkena dampak Covid-19.
Menurut data Disnaker dan Dinas Pariwiaata Provinsi Sulut, mereka rata-rata telah dirumahkan dan tidak diperpanjang kontrak kerjanya. 
Selain itu juga, wagub mengikuti Rapat Paripurna DPRD Sulut terkait LKPJ Gubernur Tahun 2019 di Ruang Paripurna DPRD Sulut, Rabu (15/4/2020).

Paripurna di gelar saat ini tidak semua anggota dewan hadir, dengan kondisi saat ini. Pelaksanaannya mengikuti protokol kesehatan.(man)