Iklan

April 18, 2020, 02:18 WIB
Last Updated 2020-04-18T09:23:42Z
Dinamika

Ibu Rita Jahit Masker Untuk Warga, Ibu Devi Bantu Merawat ODP

Jurnal Manado - Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw benar-benar mendapat topangan dari istri dalam memerangi penyebaran penyakit akibat Virus Corona di Sulut. Jika istri dari Gubernur Olly, Ir Rita Dondokambey-Tamuntuan, memberikan tenaganya dengan menjahit dengan tangannya sendiri masker bantuan untuk warga, istri Wagub, dr Kartika Devi Kandouw-Tanos MARS, lain lagi.

Di saat rekan-rekan sesama tim medis bekerja keras dalam penanganan virus Corona, dr Devi tak mau berpangku tangan saja di rumah. Dr Devi ikut turun ke Garda terdepan menjaga dan merawat orang dalam pemantauan (ODP). Ya, dr Devi, begitu ia akrab disapa, harus bergantian dengan tenaga medis lainnya untuk bertugas di Rumah Singgah di Badan Diklat Maumbi.
Ketika diwawancara media ini, dr Devi mengatakan, dirinya sudah bertugas sejak rumah singgah beroperasi, dan wajib bertugas dua hari dalam sepekan. “Kebetulan semua rapat dan pertemuan di Biro Kesra dipending karena pandemi Covid-19,” ungkap wanita yang juga Kepala Biro Kesra Pemprov Sulut ini.
Lantas apa yang memotivasi dirinya untuk ikut ke garda terdepan? “I just do the best I can. Ini sudah menjadi panggilan sebagai seorang dokter,” sambung mama dari Ernesto, Abigail dan Oswaldo Kandouw ini.

Dalam menjalankan tugasnya, tim medis di rumah singgah atau rumah isolasi tersebut, menangani semuanya. “Semua kebutuhan ditangani termasuk kalau ada keluhan dari para ODP, melakukan pemeriksaan tensi, suhu tubuh juga pemberian obat-obatan, vitamin dan memonitor kesehatan mereka. Dokter dan perawat standby 24 jam dibagi 3 shift per hari,” tuturnya.
Satu hal yang tidak kalah pentingnya dalam menjaga ODP baginya adalah dukungan secara moril. “Yang utama juga torang memotivasi dorang supaya juga hidup sehat dan mencoba menikmati masa isolasi 14 hari itu,” imbuh Ketua Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) Sulut ini lagi.
Dalam melaksanakan tugas, tim medis dan paramedis setiap kali masuk di ruang isolasi harus mengikuti protap pemakaian alat pelindung diri (APD) yang sudah ditentukan. “Makanan dijamin di sana 3 kali sehari plus snack juga vitamin, sehingga kondisi kita tenaga medis terjaga,” sambungnya.
Dia berharap, dengan gotong royong dan bersatu-padu, maka badai Covid-19 pasti bisa kita lewati. “Kalau sama-sama bergotong royong, kita pasti bisa lewati ini. Semua punya porsinya masing-masing, dan inilah kesempatan bagi yang berkelebihan untuk membantu yang berkekurangan agar masa sulit ini dapat kita lewati bersama-sama,” kunci Noni Sulut tahun 1994 ini.(tim)